Dark/Light Mode

Pak Ganjar, Ada Apa Dengan Wadas

Rabu, 9 Februari 2022 08:33 WIB
Tangkapan layar video pengepungan warga Desa Wadas di Purworejo oleh polisi.
Tangkapan layar video pengepungan warga Desa Wadas di Purworejo oleh polisi.

 Sebelumnya 
“Untuk itu Polda Jateng dan stakeholder terkait diminta membantu,” ungkap Iqbal dalam konfrensi persnya, kemarin.

Selain itu, ada juga surat dari ATR/ BPN Kab. Purworejo Prov. Jateng No : AT.02.02/344-33.06/II/2022 Tanggal 4 Februari 2022. “Surat itu berupa Permohonan Personil Pengamanan Pelaksanaan Inventarisasi dan Identifikasi di Desa Wadas Kab. Purworejo Prov. Jateng,” tambahnya.

Atas dasar surat permohonan itu, kata Iqbal, pihaknya berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk mendukung pelaksanaan pengukuran tanah oleh tim BPN di desa tersebut.

Baca juga : AC Milan Vs Lazio, Adu Gengsi

Menurut Iqbal, berdasarkan keterangan Kanwil BPN, Bendungan Bener masuk dalam proyek strategis nasional. Sedikitnya, terdapat 124 hektare lahan akan diukur di Desa Wadas. Pihaknya juga mengakui ada pro dan kontra atas warga setempat atas proyek tersebut.

“Meski berdasarkan data, mayoritas warga setempat sangat welcome terhadap proyek pembangunan bendungan Bener. Namun semua aspirasi warga yang pro maupun kontra kita tampung dan salurkan,” katanya.

Soal warga yang ditangkap, Iqbal membenarkannya. Namun, jumlahnya bukan 40, tapi 23 orang selama proses pengukuran lahan. Mereka ditangkap lantaran bertindak anarkis dan menghalangi petugas. “Ada 23 orang yang diamankan dan langsung dibawa ke Polsek Bener untuk dilakukan interogasi,” tambah dia.

Baca juga : Mentan: Toraja Adalah Aset Dunia

Di kesempatan berbeda, Wakapolda Jawa Tengah, Brigjen Abiyoso Seno Aji berharap warga Wadas, terbuka pikirannya merespons penambangan batu andesit (kuari) untuk proyek Bendungan Bener. Abiyoso menyebut, pemerintah tak mungkin mengerjakan proyek yang menyengsarakan rakyat.

“Saya berharap, besar harapan saya, mudah-mudahan masyarakat ini bisa terbuka pikirannya. Yakin dan yakinlah bahwa pemerintah tidak akan melakukan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menyengsarakan rakyatnya,” imbau Abiyono.

Abiyoso juga meminta masyarakat menyamakan pandangan terkait proyek tersebut. Terlebih, tambah dia, sebagian besar warga Wadas telah menyetujui pembangunan Bendungan. Padahal, keberadaan bendungan tersebut dapat membantu masyarakat yang tinggal di wilayah Wadas dan sekitarnya. “Ini juga akan memberikan manfaat bagi masyarakat yang tinggal di daerah ini,” paparnya.

Baca juga : Gaya Hidup Sehat dapat Meningkatkan Imunitas

Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara meminta agar pengukuran lahan andesit di Wadas, ditunda sampai proses dialog berjalan. “Komnas berharap pengukuran ditunda sampai proses dialog berjalan. Komnas berkomitmen untuk secepatnya memfasilitasi dialog,” pekik Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.