Dark/Light Mode

Mulai Hari Ini, Malaysia Stop Umumkan Jumlah Kasus Harian

Jumat, 18 Februari 2022 12:38 WIB
Menkes Malaysia Khairy Jamaluddin saat meninjau vaksinasi anak. (Foto: ANTARA/KKM)
Menkes Malaysia Khairy Jamaluddin saat meninjau vaksinasi anak. (Foto: ANTARA/KKM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mulai hari ini, Jumat (18/2), pemerintah Malaysia berhenti merilis data kasus harian Covid-19, untuk meminimalkan faktor ketakutan masyarakat, atas lonjakan kasus yang katdidorong oleh penyebatan varian Omicron.

Sebagai gantinya, jumlah kasus tersebut akan diumumkan pada hari berikutnya. Bersama indikator tingkat hunian rumah sakit, penggunaan unit perawatan intensif, dan jumlah pasien yang membutuhkan bantuan pernapasan.

Berdasarkan catatan John Hopkins University, total kasus terkonfirmasi di Malaysia kini mencapai 3.138.215, dengan 32.240 kasus kematian akibat Covid. Total penduduk yang telah divaksin penuh mencapai 80,56 persen.

"Kita harus melihatnya bersama dengan metrik lain, untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang situasi sebenarnya. Ini akan melibatkan perubahan pola pikir," tutur Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin dalam konferensi pers, seperti dilansir The Straits Times, Kamis (17/2).

Baca juga : Hari ini, Pasien Rawat Inap Wisma Atlet Tambah 247 Orang

Lonjakan Kasus Covid Pada Anak

Pada kesempatan yang sama, Khairy juga melaporkan kenaikan kasus Covid hingga 160 persen, pada kelompok anak berusia di bawah 12 tahun, dalam sepekan terakhir.

“Kementerian mengkhawatirkan tren peningkatan kasus Covid-19 di kalangan anak-anak, yang telah meningkat 160 persen dalam minggu kelima dan keenam tahun ini," beber Khairy.

Total 6.524 kasus Covid-19 anak-anak, tercatat pada minggu kelima. Sebanyak 4.242 di antaranya berusia 5-11 tahun.

Baca juga : Paul Munster Keluhkan Mental Skuad The Guardian

Angka kasus meningkat drastis menjadi 16.959 pada minggu keenam. Dalam periode ini, jumlah kasus pada anak usia 5-11 tahun bertambah menjadi 10.796.

"Intinya, telah terjadi peningkatan jumlah kasus anak, termasuk juga rawat inap," ucap Khairy.

Di tengah situasi ini, Khairy mengingatkan para orangtua, agar bergegas mendaftarkan anak-anak usia lima dan 11 tahun, untuk mendapatkan vaksinasi di bawah program PICKids.

Khairy menduga, lonjakan kasus Covid pada anak dipivu oleh pembukaan sekolah baru-baru ini. Sementara untuk bayi baru lahir dan mereka yang berusia di bawah lima tahun, memang belum bisa divaksin.

Baca juga : 3 Produk Pilihan Ini, Jadikan Rumah Makin Estetik

"Kami akan melihat langkah-langkah intervensi lain, yang dapat diterapkan untuk kelompok usia ini," tutur Khairy.

Dia juga mendesak pengusaha untuk memberikan cuti kerja karyawan, agar anak-anak karyawan mereka bisa segera divaksin berdasarkan slot janji temu melalui aplikasi MySejahtera. 

Serta meminta pengusaha untuk menerapkan kerja dari rumah atau kerja jarak jauh, sebagai sarana untuk menghindari pertemuan tatap muka. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.