Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Oke Nurwan

Kita Nggak Bisa Atur Harga Kedelai

Rabu, 23 Februari 2022 09:00 WIB
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Oke Nurwan. (Foto: ANTARA FOTO).
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Oke Nurwan. (Foto: ANTARA FOTO).

RM.id  Rakyat Merdeka - Gara-gara harga kedelai naik, para perajin tahu dan tempe mogok massal tiga hari. Akibatnya, tahu tempe jadi langka. Mulai besok, para perajin tahu tempe mulai berproduksi lagi.

Namun, mereka berencana mengecilkan ukuran tahu tempe dibanding harus naikin harga. Kepada para konsumen, para pe - rajin tahu tempe minta pengertiannya.

Kepada pemerintah, mereka minta agar harga kedelai ini bisa stabil. Kenapa harga kedelai bisa naik? Apakah pemerintah bisa mengintervensi harga kedelai seperti di kasus minyak goreng? Kepada Rakyat Merdeka, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan membeberkan dari A-Z soal kedelai ini. Berikut wawancara selengkapnya:

Baca juga : Risma Nggak Kepedean

Kenapa harga kedelai melonjak?

Kedelai itu, produksi dalam negeri nggak bisa memenuhi kebutuhan nasional. Sebanyak 80 persen impor. Dari 3 juta ton, sebanyak 2,6 juta impor. Produksi dalam negeri hanya 400 ribu ton, bahkan berdasarkan data Kementerian Pertanian, cenderung berkurang.

Artinya?

Baca juga : Penumpang Bisa Refund Atau Terbang Dari Soetta

Kita sangat ketergantungan dengan harga internasional. Nggak bisa kita ngatur itu, kayak minyak goreng. Karena saya nggak bisa memerintahkan Joe Biden (Presiden AS) untuk nurunin harga.

Memang apa yang terjadi di dunia internasional?

Awalnya, banyak pihak memprediksi, Brasil dan Argentina mau panen besar-besaran. Ternyata ada Lanina. Produksi mereka pun turun. Di Amerika Serikat, inflasi tinggi. Sudah gitu, tenaga kerja akibat mobilitas dikurangi, biaya kedelai jadi makin tinggi. Belum lagi biaya logistik naik karena pandemi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.