Dark/Light Mode

Bijak Berlibur Panjang Akhir Februari 2022

Ayo, Putus Rantai Penularan Corona

Kamis, 24 Februari 2022 08:00 WIB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito. (Foto: Satgas Penanganan COVID-19).
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito. (Foto: Satgas Penanganan COVID-19).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah tidak akan membuat aturan khusus jelang libur panjang pada 26, 27, dan 28 Februari 2022. Pemerintah akan mengoptimalkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, Pemerintah tidak membuat aturan khusus menjelang peri­ode libur panjang pada terjadi akhir Februari 2022. Sejauh ini, kata dia, Pemerintah masih mengoptimalkan kebijakan PPKM.

“Tidak membuat (aturan) khusus menje­lang libur yang jatuh tanggal 26, 27, dan 28 Februari 2022,” kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan kanal Youtube BNPB.

Baca juga : Cek Di Sini, Daftar Penghuni Level 4, 3, 2 Di Jawa Bali

Pemerintah, kata Wiku, hanya mengim­bau masyarakat untuk tetap waspada dalam menjalankan aktivitasnya. Soalnya, kata dia, kondisi kasus Covid-19 masih cukup tinggi dengan memperhatikan kebijakan PPKM di daerahnya masing-masing.

Koordinator Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 ini menyarankan, bagi populasi rentan agar menunda kegiatannya. Kata dia, populasi rentan adalah warga lanjut usia (lansia), penderi­taAkun @Diandarwin berharap masyarakat, dan orang yang belum divaksinasi penuh.

“Adapun, bagi masyarakat lainnya, walau bisa beraktivitas lebih leluasa dimohon untuk menjalankan protokol kesehatan (prokes) ketat demi melindungi diri sendiri dan orang yang ada di rumah,” imbuh Wiku.

Baca juga : Waspada! OTG Bisa Sumbang 24 Persen Penularan Omicron

Terhadap Pemerintah Daerah (pemda), Wiku berharap bisa tanggap dengan memper­siapkan fasilitas isolasi terpusat. Terutama, kata dia, untuk daerah-daerah yang sedang mengalami kenaikan kasus.

“Hal ini dikarenakan tidak semua masyarakat menyanggupi isolasi secara mandiri yang layak,” kata Adjunct Professor Tufts University, Amerika Serikat ini.

Netizen mewanti-wanti masyarakat untuk bijak berlibur. Soalnya, setiap libur panjang selesai pasti diikuti kenaikan kasus Covid-19. Untuk itu, disiplin prokes harus terus digalak­kan. Termasuk, menyadarkan mereka untuk mengurangi mobilitas saat libur panjang.

Baca juga : KKP Kubur Paus Sepanjang 4 Meter Terdampar Di Perairan Lombok Barat

“Sudah sering terbukti bahwa setiap usai libur panjang, peningkatan positif Covid-19 selalu melonjak drastis grafiknya,” kata @Y_Arif.

Akun @SucyGhaitsa menyambung. Kata dia, pola lonjakan Covid-19 saat libur panjang adalah nyata. Kuncinya, kata dia, masyarakat kudu disip­lin prokes, ikut vaksinasi dan kurangi mobilitas.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.