Dark/Light Mode

Hadiahi Patung Kuda, Moeldoko Buka Festival Pasola

Jumat, 25 Februari 2022 22:08 WIB
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko bersama Bupati Sumba Barat Daya dan tokoh adat pada gelaran festival Pasola, di Rara Winyo Desa Ate Ndalo kecamatan Kodi, Jumat (25/2).
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko bersama Bupati Sumba Barat Daya dan tokoh adat pada gelaran festival Pasola, di Rara Winyo Desa Ate Ndalo kecamatan Kodi, Jumat (25/2).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko membuka Festival Pasola, setelah sempat terhenti karena Covid-19. 

Dalam sambutannya, Moedoko mengingatkan agar tidak ada pihak yang mengusik budaya atas nama apapun. “Budaya jangan diusik atas nama apapun,” pesan Moeldoko saat membakar semangat para ksatria Sumba yang disambut dengan pekik perang, Jum'at (25/2). 

Baca juga : Sayang Difabel, Moeldoko Disebut Pantas Jadi Penerus Jokowi

Di hadapan para tokoh adat dan ratusan ksatria berkuda, Moeldoko menyampaikan salam dan apresiasi Presiden Joko Widodo untuk masyarakat adat Sumba Barat Daya. 

“Presiden Jokowi menitipkan salam untuk semua masyarakat adat di sini (Sumba Barat Daya). Beliau berpesan tradisi budaya seperti Pasola harus dijaga dan dipertahankan," tegasnya. 

Baca juga : Hadirkan Produk Multifungsi, Tupperware Luncurkan ‘PremiaGlass’

Dalam kesempatan itu, Moeldoko memberikan hadiah patung kuda dari ukiran kayu kepada Rato Adat (sebutan untuk pemimpin tokoh Adat di Sumba). "Patung kuda ini menjadi simbol kegagahan ksatria  Pulau Sumba," tegasnya. 

Festival Pasola di kabupaten Sumba Barat Daya, dipusatkan di Rara Winyo Desa Ate Ndalo kecamatan Kodi. Sebelum masa pandemi, atraksi budaya tradisional ini, selalu menjadi agenda para wisatawan dunia. 

Baca juga : Laura Basuki Sabet Silver Bear Di Festival Berlinale 2022

Festival Pasola adalah tradisi perang masyarakat adat dengan menunggang kuda sambil menyerang lawan dengan lembing kayu yang tumpul. Pasola merupakan puncak dari rangkaian tradisi Nate atau Nyale, yakni perwujudan pemujaan dan persembahan masyarakat tradisional aliran kepercayaan Marapu (agama asli masyarakat Sumba). 

Pasola juga wujud syukur atas hasil panen. Karena itu, setiap tradisi ini digelar masyarakat berbondong-bondong mudik ke kampung adatnya, dengan membawa beragam hasil panen terbaik dan terbaru, untuk dijadikan sarana doa. [MFA]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.