Dark/Light Mode

Di Depan Dubes Selandia Baru, Moeldoko Blak-blakan Soal Pendekatan Komprehensif Ke Papua

Selasa, 4 Januari 2022 14:51 WIB
Moeldoko, dalam pertemuannya dengan Duta Besar (Dubes) Selandia Baru untuk Indonesia Kevin Burnett, di Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (4/1). (Foto: KSP)
Moeldoko, dalam pertemuannya dengan Duta Besar (Dubes) Selandia Baru untuk Indonesia Kevin Burnett, di Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (4/1). (Foto: KSP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan, Indonesia tidak lagi menggunakan pendekatan militer ke Papua. Saat ini, Indonesia lebih memilih pendekatan yang komprehensif.

Hal ini ditegaskan Moeldoko, dalam pertemuannya dengan Duta Besar (Dubes) Selandia Baru untuk Indonesia Kevin Burnett, di Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (4/12).

"Sejak awal, pemerintah Indonesia memahami dan menyadari bahwa isu Papua, tidak bisa hanya diselesaikan dengan pendekatan militer," kata Moeldoko.

"Pendekatan komprehensif jauh lebih dikedepankan. Karena masalah pendidikan, kesehatan, dan kemiskinan harus segera kita selesaikan. Ini penting bagi Indonesia," tandasnya.

Baca juga : Terima Dubes Spanyol, Bamsoet Bahas MotoGP Sampai Penguatan Kerja Sama Ekonomi

Terkait hal tersebut, pemerintah telah mengeluarkan Inpres Nomor 9 Tahun 2020 tentang percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua dan Papua Barat, yang dikomandoi Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin.

Namun, Moeldoko tidak memungkiri adanya fenomena baru yang berkembang di Papua, karena kelompok bersenjata mulai menyerang fasilitas umum seperti sekolah. Bahkan, menargetkan penyerangan terhadap guru dan para dokter.

Moedoko berpendapat, persoalan ini tidak bisa diabaikan.

Pengiriman tentara ke Papua, ditujukan untuk membantu pihak kepolisian. Bukan untuk tujuan operasi militer. Operasi militer yang dilakukan di Papua adalah untuk pengamanan perbatasan.

Baca juga : Di Depan Dubes Jerman, Moeldoko Tegaskan Komitmen RI Terhadap Isu Perbaikan Lingkungan

"Sewaktu saya masih menjabat sebagai Panglima TNI, saya mendoktrin prajurit, bahwa tentara yang akan berangkat ke Papua harus menaruh cangkul di depan. Senjata dikalungkan belakang. Itu artinya, pendekatan kesejahteraan adalah nomor satu,"  tutur Moeldoko, yang pernah menjabat Panglima TNI di era SBY.

Maknanya adalah kedatangan prajurit harus bisa mengubah situasi sulit jadi mudah dan miskin menjadi sejahtera. Para tentara juga diharapkan dapat memberikan pembelajaran dan bantuan kesehatan bagi warga Papua.

Kevin Burnett ditunjuk menjadi Dubes Selandia Baru untuk Indonesia sejak September 2020. Sebelum menjabat Dubes, Kevin telah 35 tahun mengabdi menjadi perwira angkatan militer Selandia Baru.

“Penjelasan dari Bapak Moeldoko sangat berguna. Kami sangat mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia dalam menangani isu Papua. Saya pun ingin mengunjungi Papua secara langsung, dan berdialog dengan orang-orang di sana,” ujar Kevin.

Baca juga : Bamsoet Minta Fadjroel Belajar Ke Kazakhstan Soal Pemindahan Ibu Kota

Hubungan bilateral antara Indonesia dan Selandia Baru semakin menguat, setelah kedua negara menandatangani Joint Ministerial Commission (JMC) ke-9 pada Juli 2020.

Dalam dokumen yang ditandatangani tersebut, kedua negara menyepakati 45 butir Plan of Action, yang akan menjadi acuan bagi pengembangan kerja sama dalam 5 tahun ke depan. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.