Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama menyoroti kebijakan pemerintah Arab Saudi, yang kini banyak melonggarkan kebijakan karantina. Terutama, bagi jemaah umroh, serta shaf berdiri ketika shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
"Kebijakan-kebijakan ini amat disambut gembira. Diharapkan juga, ada kebijakan-kebijakan yang memadai untuk pelaksanaan ibadah haji tahun ini, yang Insya Allah dapat diikuti juga oleh warga negara kita dari Tanah Air," ujar Prof. Tjandra dalam keterangannya, Senin (7/3).)
Vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu kunci utama dasar pengendalian situasi epidemiologi di suatu negara.
Bukan tak mungkin, cakupan vaksinasi ini pula yang mungkin jadi salah satu pertimbangan kebijakan di Arab Saudi.
Baca juga : Danone-Aqua Ajak Kurangi Sampah Di Destinasi Wisata
Menurutnya, hal yang sama perlu kita pertimbangkan untuk transisi kebijakan di negara kita.
Berdasarkan laman Our World in Data per 5 Maret 2022, disebutkan bahwa 67,8 persen warga Saudi Arabia sudah mendapat vaksinasi lengkap.
"Walaupun data negara lain per 5 Maret 2022, tapi data Saudi ditulis berdasar tanggal 15 Februari 2022. Jadi, per awal Maret ini, cakupannya mungkin sudah mendekati sekitar 70 persen," jelas Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI ini.
Data yang sama menyebutkan, Indonesia memvaksinasi 53,3 persen dari total penduduk kita. Sementara angka rata-rata cakupan vaksinasi dunia adalah 55,9 persen.
Baca juga : Kunker Ke Palu, Jokowi Apresiasi Antusiasme Vaksinasi Warga Sulteng
"Jadi, cakupan kita masih sedikit di bawah rata-rata dunia. Sedangkan cakupan di Saudi Arabia sudah sekitar 15 persen di atas rata-rata dunia," ujar Prof. Tjandra.
Perlu diketahui, angka persentase ini adalah terhadap jumlah total penduduk.
"Kalau kita lihat data Kementerian Kesehatan per 6 Maret 2022, maka cakupan vaksinasi lengkap mencapai 71,03 persen dari target sasaran, yang ditentukan sebanyak 208.265.720 penduduk kita. Jadi, memang denominatornya berbeda," beber Prof. Tjandra.
Tentang vaksin booster, laman Our World in Data menyebutkan, sampai 15 Februari 2022 Saudi Arabia sudah memberikan booster pada 28 persen penduduknya. Mungkin, di awal Maret, sudah mendekati sekitar 30 persen.
Baca juga : Cegah Lonjakan COVID, Brantas Abipraya Gelar Vaksinasi Booster
Laman yang sama menunjukkan, per 5 Maret 2022, cakupan vaksinasi booster mencapai 4,5 persen dari total penduduk.
Sementara itu, data Kementerian Kesehatan per 6 Maret 2022 menunjukkan, sebanyak 5,98 persen warga kita sudah mendapat booster. Tentu dari target sasaran yang ditetapkan.
"Cakupan booster kita harus terus ditingkatkan secara intensif, untuk memberi perlindungan optimal bagi kita semua," pungkas Prof. Tjandra. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya