Dark/Light Mode

Ini Bukan Hoaks Lho

Teroris Mau Ngebom DPR, Untung Ketangkep Duluan

Jumat, 18 Maret 2022 07:30 WIB
Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO).
Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO).

 Sebelumnya 
Masih di waktu yang sama, tersangka ketiga, yakni HP, ditangkap di Jalan RE Martadinata RT 03/09 Cipayung, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Densus menyita HP Xiomi A5 berwarna Silver dan laptop merek Aspire One A0756 Series berwarna biru.

Ketiga tersangka ini, disebut cikal bakal penangkapan sembilan teroris lain. Hingga pertengahan Maret ini, Densus telah meringkus 12 tersangka tindak pidana terorisme. Dari empat lokasi berbeda. Yaitu DKI Jakarta. Banten, Bogor, dan Batam.

Selasa, 15 Maret 2022 selain menggarap RS, MR dan HP, Densus juga mengamankan lima tersangka lain di lokasi yang berbeda-beda. Mereka adalah UMB, GU, SS, SU, dan TO. Kelimanya memiliki peran yang berbeda-beda. Ada yang mengumpulkan dana, menggelar latihan fisik, hingga bagian sosialisasi dan perekrutan.

Baca juga : Jokowi Tetapkan 1 Maret Sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara

Mendengar kantor tempatnya bekerja bakal dibom teroris, wakil rakyat langsung terkejut. Anggota Komisi III DPR, Hinca Panjaitan mengakui, kantor pemerintahan seperti Gedung DPR, memang rentan jadi target serangan teroris. Contohnya, tragedi pengeboman terhadap gedung DPR Inggris, Westminster Attack 2017 silam.

“Jangan memandang sebelah mata dan menganggap tujuan teroris tersebut sebagai angin lalu,” ujar Hinca di Komplek Parlemen, Jakarta, kemarin.

Politisi Demokrat itu bersyukur, sebelum rencana pemboman itu behasil, Densus sudah gercep mengamankan pelaku. Namun, Hinca ma­sih khawatir, masih ada jaringan teroris lain yang juga akan melakukan ancaman serupa.

Baca juga : PPDGS RKG UI Edukasi Anak Muda Terkait Pentingnya Kesehatan Gigi dan Mulut

“Apakah ada jaringannya yang juga merancang hal yang serupa? Ini harus segera diantisipasi oleh negara melalui Densus 88,” imbuhnya.

Wakil Ketua MPR, Jazilul Fawaid juga bersyukur, Densus 88 berhasil mencegah sebelum aksi teroris terjadi. “Kami berharap terus waspada. Jangan sampai kecolongan oleh aksi teroris,” ujar politisi PKB ini.

Kenapa Gedung DPR jadi target serangan teroris? Direktur Indonesian Muslim Crisis Centre (IMCC), Robi Sugara menilai, umumnya target utama para teroris adalah pemerintahan yang sah, termasuk legislatif. Alasannya, pemerintah dan DPR merupakan pemegang kekuasaan yang membuat kebijakan.

Baca juga : RI Siap Jadi Tuan Rumah Forum Global Untuk Kurangi Risiko Bencana

“Hukum di Indonesia dibuat oleh manusia. Nah, DPR adalah lembaga yang memproduksi hukum manusia tersebut. Makanya, mereka menyebut DPR sebagai lembaga pembuat teror, akhirnya jadi target,” terang Robi.

Hal senada juga disampaikan Pengamat Terorisme, Al Chaidar. Kata dia, Gedung DPR memang sudah sejak lama jadi incaran teroris untuk dile­dakkan. Namun, rencana tersebut selalu kandas sebelum kejadian.

“Gedung DPR dianggap sebagai tempat memproduksi hukum jahiliah,” ungkap Chaidar.  [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.