Dark/Light Mode

Putin Mau Ke Bali Diprotes AS, Didukung China

Pemerintah Pilih Tak Pandang Bulu

Jumat, 25 Maret 2022 06:43 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto: Istimewa).
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Rusia Vladimir Putin berencana datang ke acara G20 yang diselenggarakan di Bali, November nanti. Rencana ini didukung China, yang merupakan sekutu dekat Rusia. Namun, di dalam negeri, PDIP, yang selama ini dekat dengan China, justru bersikap berbeda. PDIP tak setuju dengan kedatangan Putin itu, karena Rusia saat ini sedang perang dengan Ukraina.

Kabar Putin akan hadir di perhelatan G20 di Bali, pertama kali disampaikan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva. Kata dia, sejauh ini, Putin masih mau datang. Namun, tergantung situasinya nanti.

Baca juga : Mahfud Kembali Tegaskan Pemerintah Fokus Siapkan Pemilu 2024

Dia menganggap, G20 bukan pertemuan untuk membahas krisis di Ukraina. G20 merupakan forum ekonomi. Karena itu, mengeluarkan Rusia dari forum ini, tak akan membantu anggota untuk menyelesaikan persoalan ekonomi saat ini.

Vorobieva menyampaikan, negaranya mendukung Indonesia menjadi tuan rumah G20. Ia pun heran kenapa banyak negara Barat ingin mengeluarkan Rusia dari keanggotaan G20.

Baca juga : Puan Minta Pemerintah Waspadai Lonjakan Kasus Omicron BA.2

Rencana kehadiran Putin di G20 mendapat banyak kritikan dari negara Barat. Ukraina yang paling ngamuk mengetahui Putin akan datang ke forum internasional itu. Amerika Serikat dan sekutunya juga memberikan kritik kepada Indonesia yang mengundang Putin. Menurut mereka, Putin yang melancarkan invasi ke Ukraina, sudah jelas-jelas seorang kriminal. Beberapa negara bahkan mengancam tidak akan hadir jika Indonesia masih memfasilitasi kedatangan Putin.

Sikap resmi AS soal kehadiran Putin di G20 ini akan segera keluar setelah Presiden Joe Biden melakukan pertemuan dengan petinggi Eropa. Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan, invasi Rusia ke Ukraina bukan persoalan biasa. Karena itu, Rusia tak pantas hadir di lembaga dan komunitas internasional.

Baca juga : Airlangga: TNI Dibutuhkan Untuk Dukung Kebijakan Pemerintah Saat Pandemi

Menanggapi berbagai kritikan itu, Kementerian Luar Negeri memberikan klarifikasi. Duta Besar RI untuk PBB Triansyah Djani menegaskan, Indonesia yang kini memegang Presidensi G20, tetap mengikuti aturan yang ada. Yaitu, mengundang semua anggota G20, sebagaimana presidensi sebelumnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.