Dark/Light Mode

Putin Mau Ke Bali Diprotes AS, Didukung China

Pemerintah Pilih Tak Pandang Bulu

Jumat, 25 Maret 2022 06:43 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto: Istimewa).
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
"Diplomasi Indonesia selalu didasarkan pada prinsip-prinsip based on principal," kata Triansyah, dalam konferensi pers virtual, kemarin.

Ia menegaskan, Indonesia profesional dalam memimpin setiap forum atau kegiatan bertaraf internasional. Karena itu, Indonesia berkewajiban mengundang semua anggotanya. Triansyah mengajak seluruh pihak tetap fokus pada agenda utama G20, yakni pemulihan ekonomi global. Menurutnya, saat ini ada banyak negara berkembang yang membutuhkan solusi dari G20. "Kita akan kontinyu untuk melaksanakan tugas kita seperti halnya presidensi-presidensi sebelumnya," ungkapnya.

Baca juga : Mahfud Kembali Tegaskan Pemerintah Fokus Siapkan Pemilu 2024

Sikap Indonesia ini mendapat acungan jempol dari China. Negeri Panda itu pun mendukung Putin hadir di acara G20 nanti. Jubir Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan, Rusia merupakan anggota penting G20. Karena itu, tak ada anggota yang memiliki hak melarang kedatangan Rusia di forum tersebut.

"Tidak ada anggota yang memiliki hak untuk memberhentikan negara lain sebagai anggota. G20 harus menerapkan multilateralisme yang nyata, memperkuat persatuan dan kerja sama," kata Wang, seperti dikutip Reuters, Rabu (23/3).

Baca juga : Puan Minta Pemerintah Waspadai Lonjakan Kasus Omicron BA.2

Di dalam negeri, politisi senior TB Hasanuddin mengkritik sikap Kemlu yang mengundang Putin ke G20. Menurut anggota Komisi I DPR ini, Kemlu mestinya membicarakan dulu hal tersebut dengan anggota G20 lainnya. Soalnya, G20 adalah organisasi yang bersifat kolektif. Jadi, tidak bisa Indonesia mengambil keputusan secara sepihak meski menjadi tuan rumah.

"Persoalan itu sebaiknya memang harus dibicarakan dulu oleh para anggota G20 melalui mekanisme internal yang disepakati," kata Kang TB, sapaan akrab TB Hasanuddin, saat dihubungi, kemarin.

Baca juga : Airlangga: TNI Dibutuhkan Untuk Dukung Kebijakan Pemerintah Saat Pandemi

Kang TB mengatakan, memang akan ada dampak dari kehadiran atau ketidakhadiran Putin. Meski begitu, dia kembali mengingatkan keputusan bukan ada di Indonesia. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.