Dark/Light Mode

Ngobrol Santai Saat Makan Pagi

Luhut-Puan Tak Bicara Penundaan Pemilu

Sabtu, 26 Maret 2022 06:37 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Ketua DPR Puan Maharani. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Ketua DPR Puan Maharani. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

 Sebelumnya 
Namun, dalam beberapa kesempatan, kader PDIP menyerang Luhut soal minta penundaan Pemilu. Misalnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang meragukan Big Data yang dimiliki Luhut yang mengklaim rakyat mendukung jabatan Jokowi diperpanjang.

“Beliau harus mempertanggungjawabkan pernyataan itu secara akademis, agar ini tidak membelah. Karena menjadi seorang pembantu presiden itu, harus fokus pada tugasnya, sesuai mandat yang diberikan,” tegas Hasto.

Baca juga : KSP Minta Kebijakan Bebas Karantina Bagi PPLN Tak Disalahgunakan

Sementara pengamat mempunyai penilaian sendiri soal pertemuan Luhut dan Puan. Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyoroti pertemuan kebetulan dua orang ini. Menurutnya, pertemuan yang disebut kebetulan ini memang lumrah terjadi di kalangan elit.

Selaku orang yang pernah mendampingi Ketua DPR, sebagai Staf Khusus, Ujang mengatakan, obrolan elit tentu tidak selamanya ringan. Meskipun, temanya sarapan pagi. Dinamika politik terakhir, diyakini tidak luput dari obrolan Luhut dan Puan.

Baca juga : Pengamat Kebijakan Publik: Jangan Takut Naikkan Harga Pertamax

“Bisa itu lobi-lobi politik, kan PDIP menolak perpanjangan jabatan presiden. Nah, di seberangnya ada Luhut. Tentu ia butuh pendekatan dengan PDIP, pintunya PDIP ya Puan,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka

Kendati demikian, Ujang mengaku tak bisa memprediksi secara pasti isi pembicaraan Luhut dan Puan. Apakah terkait wacana penundaan pemilu, reshuffle atau bahkan kontestasi Pilpres 2024.

Baca juga : Laskar Ganjar-Puan Waswas Penundaan Pemilu Turunkan Kredibilitas Jokowi

Apalagi, belakangan lagi ramai duet Puan-Anies. Putri mahkota PDIP itu sudah membuka kemungkinan duet yang bisa menyatukan dua kubu yang berseberangan di Pilpres lalu.

“Itu skema terakhir, jika penundaan pemilu tidak bisa dilakukan. Untuk saling menyelamatkan. Karena skema ini saling menguntungkan, Puan butuh elektabilitas, Anies butuh partai,” pungkasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.