Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kepala BIN Sampaikan Perkembangan Corona Yang Menggembirakan

Hidup Normal Baru Sudah Di Depan Mata

Rabu, 23 Maret 2022 06:47 WIB
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jendral Polisi (Purn) Budi Gunawan. (Foto: Istimewa).
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jendral Polisi (Purn) Budi Gunawan. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Perkembangan Covid-19 di Tanah Air semakin menggembirakan. Kasus aktif dan kematian terus menurun. Vaksinasi terus gencar dilakukan. Hidup normal baru yang diimpikan pun sudah di depan mata

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jendral Polisi (Purn) Budi Gunawan menyampaikan kabar gembira mengenai perkembangan Covid-19 di Tanah Air. Kata dia, kasus Corona sudah melandai. Indonesia kini sudah menuju transisi dari pandemi menjadi endemi. Artinya, hidup normal baru sudah di depan mata.

Baca juga : Perlahan Tapi Pasti, Kisruh Minyak Goreng Segera Reda

Sudah genap dua tahun Covid-19 mengharu-biru dunia. Tiap negara mengalami keparahan berbeda. Indonesia kini di pengujung gelombang ketiga dengan positivity rate harian 4,55 persen per Senin (21/3), turun drastis dari Senin pekan sebelumnya (14/3) 11,56 persen.

Ini angka bagus, karena WHO mematok angka aman 5 persen ke bawah. Indonesia sudah aman? Sudah saatnya menganggap Covid-19 semacam flu biasa, musiman, bukan pandemik melainkan endemik?

Baca juga : Kepala BNPT: Penceramah Perlu Gelorakan Semangat Nasionalisme Dan Patriotisme

Amerika Serikat, sejumlah negara Eropa, dan terakhir diikuti beberapa negara Timur Tengah, secara tak resmi sudah mempraktikkan periode endemi. Semua restriksi sosial telah dihapus. Memang tidak ada pernyataan resmi pandemi telah berakhir; namun Covid-19 tidak lagi dijadikan momok, melainkan diperlakukan sebagai flu biasa.

Ini seakan menjalankan rekomendasi Kepala Penasihat Medis Amerika Serikat, Anthony Fauci, “Jika Anda melihat sejarah penyakit menular, kita hanya berhasil memberantas satu penyakit menular, yaitu cacar. Keberhasilan itu tidak akan terjadi dengan virus corona,” ujarnya di World Economic Forum, Davos (17/1). Hal serupa dikatakan Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, Mike Ryan, “Endemi berarti virus Corona akan ada di sekitar kita selamanya. Yang perlu kita lakukan adalah menurunkan tingkat kejadian penyakit melalui berbagai upaya sehingga tidak ada yang harus meninggal karenanya atau menderita efek negatif jangka panjang.”

Baca juga : NKRI Makin Kuat Di Dunia, Itu Dambaan Kita Semua

Dalam catatan menandai 2 tahun Covid-19 (16/3), konsultan managemen dunia McKinsey mengisyaratkan, dunia didorong mengambil sikap berdamai dengan virus ini karena urgensi menyelamatkan ekonomi. Pandemi sendiri telah merusak rantai pasok industri. Lalu muncul konflik Rusia-Ukraina yang sebabkan lonjakan harga energi, keterbatasan pasokan gandum, baja, semikonduktor hingga pupuk. Sebelumnya, telah ada dampak perubahan iklim yang menurunkan hasil panen pangan global. Bagaimana dengan Indonesia?

Menjawab pertanyaan ini, pemerintah memilih berhati-hati. Menurut Kepala Badan Intelijen Negara (Kabin) Jend Pol (Purn) Budi Gunawan, kita tengah memasuki masa pra kondisi menuju transisi pandemi menjadi endemi. Secara gradual, pembatasan sosial memang sudah dilonggarkan. PPKM turun ke level 2; antigen dan PCR tak lagi wajib bagi yang sudah vaksin dosis ke-2; jangka waktu karantina setiba dari luar negeri dipangkas kini hanya 1 hari. Tapi, “Agar proses pra kondisi ini berlangsung aman, semua tahap pelonggaran harus dilakukan terukur, science-based, dan selalu disertai disiplin mitigasi,” ujar Budi Gunawan, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.