Dark/Light Mode

Kepala BIN Gagas Penguatan Medical Intelligence

Sedetik Pun, Waspada Corona Jangan Kendur

Senin, 14 Maret 2022 07:15 WIB
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jend Pol (Purn) Budi Gunawan. (Foto: Istimewa).
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jend Pol (Purn) Budi Gunawan. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia semakin percaya diri menghadapi Covid-19. Pembatasan sosial kini mulai dikurangi. Sejumlah kalangan mulai menggaungkan akhir pandemi dan segera datangnya endemi. Namun, dari perspektif intelijen, sedetik pun tidak ada kesempatan untuk mengendurkan kewaspadaan. Pandemi ini justru mengajarkan, Indonesia harus memiliki medical intelligence yang mumpuni.

Pemikiran reflektif ini disampaikan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jend Pol (Purn) Budi Gunawan di Jakarta, kemarin. Sejak Covid-19 mulai merebak, BIN sebenarnya telah mengaktifkan unit medical intelligent-nya dengan berbagai kegiatan deteksi, identifikasi, asesmen, respons, dan tanggulang. Bekerjasama dengan lembaga lain dalam membentuk ekosistem sistem Kesehatan nasional, BIN juga terlibat dalam penelitian dan produksi vaksin nasional, alat-alat medis, hingga obat-obatan. Hingga kini, BIN juga masih menggencarkan vaksinasi ke semua wilayah dengan target semua kalangan masyarakat melalui pendekatan door to door yang terbukti efektif membantu masyarakat.

Baca juga : Pilkada Kalteng Jangan Boros!

Namun, seiring dengan semua kegiatan itu, Budi Gunawan memaparkan, keyakinan agar Indonesia memiliki medical intelligence yang tangguh, kapabel, dan berkapasitas setara dengan standar internasional, terus menguat. Dan kebijakan strategis itu pun telah diambil. Upaya agar Indonesia memiliki medical intelligence center berkelas dunia harus dipercepat. Amanat UU Nomor 17/ 2011 tentang Intelijen Negara, mengharuskan BIN berada di lini terdepan dalam menjaga keamanan nasional.

“Kita tidak bisa berhenti hanya merespon urgensi pandemi saat ini. Kita harus melihat jauh ke depan untuk memastikan kesiapan menghadapi ancaman yang juga terus berkembang,” tegas mantan Wakapolri yang akrab disapa BG ini.

Baca juga : BI: Dorong Penguatan Data Untuk Perumusan Kebijakan

BG melanjutkan, berdasarkan data dan fakta terkini, serta foresight medical intelligence dalam rentang tahun atau dekade ke depan, emerging virus akan terus muncul.

“Kita harus siap dan waspada. Indonesia harus memiliki level kemandirian yang memadai untuk mampu menanggulangi berbagai ancaman biologis maupun kimia,” warning BG.

Baca juga : Kepala BIN Papua Meninggal Dunia Di Jayapura

Medical intelligence ditujukan untuk menghadapi beragam jenis ancaman, baik hasil buatan manusia karena ketegangan dunia maupun perubahan geopolitik, maupun hasil alami karena perubahan iklim yang mendorong muncul atau bermutasinya virus-kuman-biopatogen.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.