Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Sebelumnya
"Dalam sikon pandemi seperti sekarang, dan banyak orang yang terpapar tanpa gejala (OTG), kehati-hatian dan kewaspadaan tingkat tinggi sangat diperlukan. Dalam soal ini, Bu Ketum sangat mendengar arahan dan batasan yang diberikan anak-anaknya, khususnya Mbak Puan. Hal yang sangat wajar dan sudah seharusnya demikian," ucap Hendrawan.
Hendrawan melanjutkan, Puan sangat tahu kesibukan Mega. Makanya, Puan khawatir Mega ikut terpapar Corona. Sebab itu, Puan membatasi kegiatan Mega.
Baca juga : Vanessa Khong, Tepis Kecipratan Duit Indra Kenz
Ia pun memastikan, ketakutan Mega kepada Puan hanya sebatas masalah kesehatan. Bukan masalah yang lain. Yang menganggap Mega takut ke Puan dalam segala hal merupakan tafsir politik yang berlebihan. "Over-politizing and politized society (politisasi berlebihan dan masyarakat yang dipolitisasi)," tuturnya.
Lantas, bagaimana analis politik memandang pengakuan Mega ini? Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, Mega termasuk politisi yang rutin memberikan kode politik jelang putusan-putusan sulit.
Baca juga : Sambut Ramadan, Demokrat DKI Santuni Anak Yatim
Dedi ingat betul, ketika Presiden Jokowi ikut berkontestasi di DKI Jakarta, Mega juga mengeluarkan kode. Artinya, pernyataan Mega takut ke Puan itu tidak hanya sebatas persoalan kesehatan. Bisa saja menandai jika Puan secara terbuka akan diprioritaskan dalam keputusan politik.
"Ini peringatan untuk banyak pihak. Bisa ditujukan terkait protes Puan pada Luhut Pandjaitan yang mewacanakan penundaan Pemilu 2024. PDIP diarahkan Mega untuk satu suara di belakang Puan," ulas Dedi, saat dihubungi Rakyat Merdeka, tadi malam.
Baca juga : Tersangka Tak Dikerangkeng?
Untuk kontestasi 2024, Dedi memandang, Mega juga akan memprioritaskan Puan. "Mega lebih mungkin akan mendahulukan Puan. Sehingga, keputusan-keputusan pelik besar kemungkinan Puan yang punya pengaruh," pungkas Dedi. [MEN]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya