Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Herbert Timbo Siahaan, Penumpang Pesawat ANA NH 835
Nggak Bohong, Tak Ada Antrean PCR Di Bandara Soetta, Hasil Tes Keluar 2 Jam
Senin, 4 April 2022 16:36 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Herbert Timbo Siahaan membeberkan pengalaman traveling ke Los Angeles (LA), Amerika Serikat (AS) di tengah situasi pandemi Covid yang masih belum berakhir. Naik maskapai penerbangan terbesar Jepang, ANA bernomor NH 835.
"10 hari lalu, saya dan teman-teman terbang ke LA. Sebelum terbang, maskapai ANA yang kami tumpangi mewajibkan semua penumpang untuk melampirkan hasil negatif tes PCR 1x24 jam. Di samping harus sudah divaksin lengkap, 2 atau 3 kali (vaksin booster)," ungkap Timbo kepada RM.id, Senin (4/4).
Timbo menuturkan, selama penerbangan dari Jakarta-Haneda-LA, pramugari selalu memperingatkan penumpang agar memakai masker. Kecuali, saat makan dan minum.
"Saya termasuk yang sering ditegur pramugari, karena selalu melepas masker. Maklumlah, memakai masker bikin saya pengap," sambungnya.
Setiba di LA, tak ada kewajiban PCR. Kelar menjalani pemeriksaan di Imigrasi dan Bea Cukai, penumpang melenggang keluar dari Los Angeles International Airport.
Baca juga : Terminal 3 Bandara Soetta Keluarkan Hasil PCR Hanya 3 Jam
"Saya langsung buka masker. Karena semua orang tidak memakai masker. Rasanya bebas, menghirup udara segar tanpa harus memakai masker," ujar Timbo.
Dia bilang, hampir semua orang di LA tidak memakai masker lagi. Mereka menganggap Covid sudah seperti penyakit flu biasa.
Bisa sembuh tanpa harus memakan obat antivirus Covid-19 seperti Avigan. Cukup mengkomsumsi berbagai vitamin seperti vitamin C, D dan Zinc serta banyak istirahat.
"Pasti sembuh. Begitu kata beberapa warga AS dan Indonesia di LA yang saya wawancarai," ucapnya.
Dua hari di LA, Timbo membaca berita di media online Indonesia. Tentang membludaknya antrean penumpang Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), untuk menjalani tes PCR di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Baca juga : Begitu Tiba Di Indonesia, Penumpang Pesawat Luar Negeri Wajib Tes PCR, Ini Alasannya
Tidak bisa ditangani PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II. Begitu tulis media online tersebut.
Timbo lantas berpikir dalam hati. Membayangkan antre panjang di Bandara Soetta, hanya untuk tes PCR.
Sekembalinya dari AS. Menjelang kepulangan ke Jakarta, Timbo kembali mendapat info. Sedikitnya 7.000 penumpang PPLN membludak untuk tes PCR di Bandara Soetta.
"Gawat, kalau harus antre lagi. Karena penerbangan dari LA ke Jakarta sudah cukup melelahkan. Tapi sudahlah, dihadapi saja," ucap Timbo, berkompromi pada diri sendiri.
Sehari sebelum terbang kembali ke Jakarta, Timbo dan teman-teman menjalani tes PCR di LA sebagai syarat terbang.
Baca juga : Kimia Farma Pecat Oknum Petugas Yang Pakai Antigen Bekas Di Bandara Kualanamu
Harga tes PCR per orang di sana sungguh mengagetkan. Mahal sekali, 200 dolar AS atau sekitar Rp 2,9 juta sekali tes PCR.
"Alhamdulillah. Hasil tes PCR saya dan teman-teman di LA negatif semua. Sehingga, kami bisa terbang ke Jakarta dengan pesawat ANA, transit di Narita Airport, Tokyo," ujar Timbo.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya