Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ke Mana Para Pengusul Penundaan Pemilu?

Luhut Disuntik Vaksin Cak Imin Urusin Reog

Kamis, 7 April 2022 06:35 WIB
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan disuntik vaksinasi menggunakan Vaksin Nusantara, oleh mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan disuntik vaksinasi menggunakan Vaksin Nusantara, oleh mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah Presiden Jokowi menutup polemik penundaan Pemilu 2024 dan jabatan presiden 3 periode, publik menunggu-sikap komentar Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar dan Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Pernyataan kedua orang ini layak ditunggu karena mereka ini yang dituduh paling ngotot dengan ide penundaan pemilu dan perpanjangan jabatan presiden itu.

Sampai tadi malam, Luhut dan Imin belum kasih komentar soal pernyataan Jokowi itu. Lalu ke mana mereka? Ngapain saja kemarin?

Di media sosial, kemarin, muncul video singkat kegiatan Luhut yang sedang menerima vaksin Nusantara dari eks Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto. Penyuntikan vaksin kepada Luhut dilakukan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.

Dalam video itu dijelaskan, sebelum disuntik vaksin buatan Terawan, Luhut terlebih dahulu diambil sampel darah. Dari sampel darah itu, kemudian diproses dengan metode sel dendritik yang disuntikkan kembali menjadi vaksin Nusantara.

Baca juga : Tunjangan Fungsional Penguji Kendaraan Bermotor Perlu Ditingkatkan

“Saya ambil darah untuk vaksin Nusantara, kita coba. Kita kenapa sih tidak bangga dengan temuan anak bangsa? Saya tanya dokter-dokter juga bagus katanya Dokter Terawan. Kita buang lah pikiran-pikiran negatif,” ujar Luhut, dalam video tersebut.

Hingga video itu berakhir, Luhut sama sekali tidak membahas soal Pemilu. Purnawirawan jenderal TNI itu justru menyinggung polemik soal Terawan yang dipecat dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Luhut berpesan kepada sejumlah pihak agar dapat bersaing dengan sehat, tanpa emosional yang subjektif. Ia menilai, apa yang dilakukan Terawan itu, memakai prosedur yang cukup baik.

“Kepada pakar-pakar kita, bersaing lah dengan baik. Jangan bawa dengki, kemarahan dan kebencian. Itu saya kira nggak baik. Menurut saya, setelah saya cek juga, seluruh prosedur sesuai dengan pengamatan saya sebagai orang awam cukup baik,” urai pria kelahira, Toba, 74 tahun silam itu.

Luhut juga telah mencoba metode cuci otak Digital Subtraction Angiography (DSA) yang belakangan banyak didebatkan dan diduga menjadi salah satu alasan pemecatan Terawan oleh IDI. “Saya sudah DSA juga, dan sudah rasakan manfaatnya,” cetusnya.

Baca juga : BPIP Mengukuhkan Pengurus Pusat Duta Pancasila Indonesia

Khusus soal penundaan pemilu, Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi memastikan bosnya itu siap menaati perintah Jokowi.

Jodi mengklaim, selama ini Luhut selalu bekerja maksimal dalam mensejahterakan masyarakat.

“Pak Luhut hari ini juga tetap fokus untuk mengawal pemulihan ekonomi pasca pandemi, dan juga fokus dalam bekerja menangani kesulitan-kesulitan yang dihadapi masyarakat sesuai yang diperintahkan Presiden kemarin,” tegasnya.

Beda Luhut, beda juga kesibukan Cak Imin. Dilihat dari akun Twitter pribadinya, CakimiNOW, Ketum PKB itu sedang berada di Arab Saudi sejak 3 April, kemarin.

Baca juga : PPP Ikut Maunya Rakyat

Hal itu diketahui dari beberapa postingan Imin. Ada 1 foto saat Imin sedang berada di dalam pesawat dalam penerbangan menuju Arab Saudi. Besoknya, berupa video yang dibagikan Imin saat dirinya sedang berada di dalam Masjid Nabawi.

Selain postingan soal kegiatan umroh, Imin juga membagikan 2 link berita terkait pernyataannya di media. Pertama, berita tentang pandangan Imin terkait vonis mati terhadap Herry Wirawan, pelaku pemerkosaan 13 santri Pondok Pesantren Madani Boarding School Bandung, Jawa Barat.

Di postingan selanjutnya, Imin membagikan sikapnya agar pemerintah waspada tentang nasib Reog Ponorogo yang sedang diklaim Malaysia. Ia mendesak Pemerintah segera mendaftarkan Reog Ponorogo ke UNESCO.

“Upaya klaim Malaysia mau mengajukan Reog harus dihadang. Tidak boleh Malaysia mengklaim Reog, karena ini memang asli budaya kita. Kasus ini sebenarnya sering terjadi, saya kira pemerintah harus lebih tegas lagi,” pesan Imin. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.