Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
PP Hima Persis Keluarkan 7 Sikap, Dari Masalah BBM Sampai Isu Presiden 3 Periode
Senin, 11 April 2022 17:51 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ketua Umum Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis) Ilham Nurhidayatullah mengeluarkan tujuh pernyataan sikap atas kondisi bangsa saat ini. Tujuh pernyataan sikap itu menyangkut masalah bahan bakar minyak (BBM) sampai isu presiden tiga periode.
Ilham menerangkan, per 1 April 2022, Pemerintah menetapkan kenaikan BBM jenis Pertamax, dari Rp 9.000 menjadi Rp 12.500. Adapun untuk harga BBM jenis Pertalite tidak ada perubahan.
Baca juga : Laskar Ganjar Puan Tolak Presiden Tiga Periode
"Karena adanya disparitas harga Pertamax dan Pertalite yang jauh, menyebabkan warga yang sering menggunakan Pertamax beralih ke Pertalite. Oleh karena itu, terjadi lonjakan volume penjualan Pertalite sehingga di beberapa daerah ketersediaan Pertalite ini semakin berkurang," paparnya, Senin (11/4).
Kekurangan ini, lanjutnya, membuat warga gaduh serta mengeluh. Pihak Pertamina sebenarnya sudah akan terus memasok dan menjaga ketersediaan stok Pertalite, tapi di beberapa daerah antrean.
Baca juga : Usulan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Khianati Reformasi
Selain itu, muncul wacana kenaikan harga Pertalite dan LPG. Hal ini membuat kondisi di masyarakat semakin gaduh. "Kenaikan harga pertalite dan LPG akan menambah beban rakyat di tengah harga komoditas pangan yang naik dan pencabutan HET (Harga Eceran Tertinggi) minyak goreng," imbuhnya.
Masalah BBM dan LPG ini, lanjutnya, muncul karena ketergantungan Indonesia terhadap impor. Oleh karena itu, dia meminta Pemerintah secepatnya merumuskan langkah strategis untuk melepaskan dari ketergantungan impor, dan mulai meningkatkan produksi dalam negeri.
Baca juga : Demokrat Pati Bakal Tampung Calon Potensial
Dia melalui menyoroti kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10 persen menjadi 11 persen. Menurutnya, hal ini sangat berpengaruh di masyarakat, sebagai konsumen atas barang yang dikonsumsi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya