Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sebut Demokrasi Adalah Kesepakatan, Kang Emil Sesalkan Kekerasan Terhadap Ade Armando

Senin, 11 April 2022 20:03 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Foto: Humas Jabar)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Foto: Humas Jabar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan, demokrasi adalah sistem pemerintahan, yang langsung atau tidak langsung dikendalikan oleh kuasa rakyat.

Rakyat menitipkan aspirasi dan keinginannya, melalui sistem perwakilan. Baik perwakilan eksekutif maupun legislatif.

Jika satu-satu warga harus ditanya untuk setiap keputusan publik, itu namanya populisme referendum.

Pertama kali dipraktekkan di Athena, Yunani Kuno, demokrasi memberi ruang partisipasi publik dalam setiap dimensi kehidupan.

Baca juga : Mentan Tinjau Produksi Tahu Di Jakarta, Pastikan Ketersediaan Kedelai Aman

"Memilih demokrasi, suka tidak suka adalah buah kesepakatan kita. Tujuannya, agar rakyat Indonesia bisa mendapatkan kesejahteraan secepat-cepatnya, melalui pilihan sistem politik ini," kata gubernur yang akrab Kang Emil melalui laman Instagramnya, Senin (11/4).

Amerika Serikat dan Indonesia memilih demokrasi. China tidak memilih demokrasi. Saudi Arabia tidak memilih demokrasi. Itu semua karena kesepakatan historis mereka masing-masing.

Demokrasi kesepakatan ini banyak variasinya di Indonesia. Kang Emil pun lantas mencontohkan partai lokal, yang hanya ada di Aceh.

Hanya di Yogyakarta, disepakati Gubernur adalah Sultan Hamengku Buwono untuk selamanya. Di DKI Jakarta, disepakati wali kotanya ditunjuk gubernur. Bukan dipilih rakyat.

Baca juga : Syarief Hasan Sesalkan Dana Daerah Mengendap Di Bank

Di Papua, disepakati suara coblosan bisa dititipkan kepada kehendak kepala suku.

"Sehingga, jika ada narasi atau wacana di negeri ini yang berbeda dengan kesepakatan, tentulah harus diekspresikan dan dimusyawarahkan secara baik-baik. Apa pun wacananya. Termasuk, wacana yang sempat menghangat sebelum demo hari ini. Terkait perpanjangan jabatan presiden jadi 3 periode, yang tentunya berbeda dengan kesepakatan hanya 2 periode seperti tertulis di UUD 45," papar Kang Emil.

Yang setuju, kata Kang Emil, silakan argumenkan dengan baik. Yang tidak setuju, juga argumenkan dengan baik. Setelah dimusyawarahkan dan bermufakat, berubah tidaknya, itulah kesepakatan yang harus dihormati.

"Apa pun ekspresi argumentasinya, jangan pernah membawa kekerasan dalam kegiatannya. Termasuk, kekerasan terhadap Ade Armando yang tidak semestinya terjadi, jika semua bisa menahan diri. Apalagi, ini adalah bulan suci Ramadhan yang harus kita hormati," tutur Kang Emil.

Baca juga : Selama Ramadan, Sobat Erick Akan Keliling Bagikan Bantuan Ke Masyarakat Indonesia

"Terima kasih untuk para mahasiswa yang unjuk rasa dengan tertib dan kondusif, khususnya di Bandung. Hatur Nuhun," pungkasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.