Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dana APBD Ngendap Rp 202 Triliun

Nggak Wajar Ah, Pemda Kok Kejar Bunga Bank…

Kamis, 21 April 2022 06:30 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN KiTa yang disiarkan se­cara virtual di Jakarta, kemarin. (Tangkapan layar YouTube Kemenkeu RI).
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN KiTa yang disiarkan se­cara virtual di Jakarta, kemarin. (Tangkapan layar YouTube Kemenkeu RI).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membeberkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) milik Pemerintah Daerah (Pemda) yang mengendap di bank pada Maret 2022 mencapai Rp 202,35 triliun.

Jumlah tersebut naik dibanding periode yang sama tahun 2020 dan 2021 sebesar Rp 177,52 triliun dan Rp 182,3 triliun.

“Sebetulnya Pemda punya potensi besar untuk mendorong pemulihan ekonomi dengan menggunakan dana APBD masing-masing daerah,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa yang disiarkan se­cara virtual di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Pra KTT ke-1 Y20 Indonesia 2022, Menpora Gelorakan Pemuda Potensi Besar Membangunan Bangsa

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, dana Pemda yang mengendap di bank pada Maret 2022 meningkat 10,38 persen dari bulan sebelum­nya sebesar Rp 183,32 triliun.

Karena itu, dia berharap Pem­da dapat mempercepat belanja daerah, seiring dengan percepa­tan transfer dana dari Pemerintah Pusat dan peningkatan peneri­maan pajak daerah.

Sri Mulyani mengungkapkan, Jawa Timur menjadi daerah dengan jumlah dana mengendap di bank terbesar, mencapai Rp 26,85 triliun.

Baca juga : SIG Bukukan Pendapatan Rp 34,96 Triliun Sepanjang 2021

Sedangkan daerah dengan dana mengendap di bank terkecil sebesar Rp 1,14 triliun adalah Sulawesi Barat.

Sri Mulyani meminta Pemda mampu melakukan eksekusi belanja, sehingga pada kuartal II dan III nanti akselerasi pemulihan ekonomi bisa terjaga.

“Kita tahu, sekarang pereko­nomian sedang menghadapi tekanan dengan lonjakan harga komoditas yang sangat tinggi,” ucap Ani.

Baca juga : Yusril Anggap Wajar, Dipo Kasih Wejangan

Kondisi tersebut, lanjut dia, mempengaruhi besarnya subsidi yang dikeluarkan Pemerintah.

Sri Mulyani mengatakan, realisasi subsidi per Maret 2022 melon­jak sangat tinggi hingga mencapai Rp 38,51 triliun. Jauh dibanding tahun-tahun sebelumnya yang rata-rata di bawah Rp 22 triliun.

“Lonjakannya sangat sig­nifikan, karena di tiga tahun berturut-turut hanya sekitar Rp 15 triliun sampai Rp 19 triliun. Tahun ini melonjak Rp 28 triliun plus Rp 10 triliun,” ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.