Dark/Light Mode

Rp 1.699 Triliun Masuk

Kocek Negara Tebal

Rabu, 22 Desember 2021 08:10 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa edisi Desember 2021 secara daring di Jakarta, Selasa (21/12/2021). (Foto: Antara)
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa edisi Desember 2021 secara daring di Jakarta, Selasa (21/12/2021). (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah menipis karena pandemi Covid-19, kocek negara kembali tebal. Hingga November 2021, ada duit Rp 1.699 triliun yang masuk dari cukai, pajak dan penerimaan bukan pajak. Menteri Keuangan, Sri Mulyani pun girang, namun politisi dan ekonom meminta pemerintah tetap waspada, jangan terlalu puas dulu.

Kemarin, Sri Mulyani menggelar konferensi pers bertajuk “APBN KiTA” edisi Desember 2021. Acara digelar secara virtual. Sri Mulyani ditemani Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Dirjen Pajak Suryo Utomo, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Nathan Kacaribu.

Baca juga : Tommy Nyengir Aja Nih

Di awal pembahasan, Sri Mulyani bercerita perkembangan kasus Covid yang terus membaik. Namun, dia mengingatkan agar tetap waspada karena ada varian Omicron.

Sri Mulyani yang mengenakan pakaian putih bercorak hitam itu, lalu membahas masalah ekonomi global, mulai dari masalah tappering sampai biaya shipping.

Baca juga : Anies Tegaskan Komitmen Jakarta Bebas Pungli

Setelah itu, Sri Mulyani baru merinci kondisi “dapur” ekonomi negara. Kata dia, hingga akhir November 2021, defisit anggaran hanya Rp 611 triliun. Angka ini jauh lebih baik karena menyusut 31 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 885,1 triliun.

“Ukuran defisit kita tahun lalu mencapai 5,73 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Sedangkan tahun ini di 3,63 persen dari PDB. Terdapat penurunan lebih dari 2 persen dari PDB hanya dalam waktu 12 bulan,” ujar Sri Mulyani, bangga.

Baca juga : Lestari Ajak Milenial Bernurani Masuk Ke Parlemen

Defisit keseimbangan primer juga turun hingga 51,8 persen dibandingkan tahun lalu. Keseimbangan primer pada akhir November tercatat defisit Rp 281,8 triliun. Turun dari Rp 584,1 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Penurunan defisit ini sejalan dengan realisasi pendapatan negara yang tumbuh lebih besar dibandingkan belanja negara. Pendapatan negara hingga akhir November mencapai Rp 1.699,4 triliun atau 97,5 persen dari target Rp 1.743,6 triliun Angka ini juga tumbuh jika dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1.423,1 triliun.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.