Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS

RM.id Rakyat Merdeka - Ribuan buruh memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day, Sabtu (14/5).
Acara bertajuk 'May Day Fiesta' ini digelar oleh Gerakan Buruh Indonesia (GBI) yang merupakan gabungan dari 4 konfederasi. Keempatnya yaitu, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), dan Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI).
Ribuan massa buruh datang secara tertib dan damai dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Prosesi acara diawali dengan mars buruh yang menggemakan stadion GBK.
Berita Terkait : Anak-anak Ikut Ramaikan May Day Fiesta
Tak lama, hadir sebagai tamu kehormatan, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang disambut Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea dan Presiden KSPI Said Iqbal.
Seluruh massa buruh juga turut menyambut dengan meriah dan mengiringi perjalanan Kapolri menuju ke panggung dengan menyanyikan lagu 'Halo-Halo Bandung'.
Kapolri pun membalas sambutan massa buruh dengan melambaikan tangan dan menyapa massa aksi. Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea mengatakan, dengan massa 50 ribu, buruh bisa menunjukan aksi tertib, damai tidak anarkis dan demokrasi yang dewasa.
Berita Terkait : Polda Metro Jaga Pintu Masuk ke GBK
"May Day itu waktunya buruh bersuka ria, bergembira sambil menyampaikan tuntutan. Buruh bisa membuktikan menyuarakan tuntutan tidak ada aksi anarkis dan bakar-bakaran," tegasnya.
Andi Gani yang juga Pimpinan Buruh ASEAN (ATUC) ini menuturkan, ada 18 tuntutan yang diajukan dalam aksi May Day Fiesta. Namun, ada tiga yang dikedepankan. Pertama, menolak revisi UU No. 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
"Karena revisi tersebut hanya untuk melegalkan metode Omnibus Law UU Cipta Kerja, tanpa memperbaiki substansi UU Cipta Kerja yang diminta oleh Mahkamah Konstitusi pada keputusan sebelumnya," jelasnya.
Berita Terkait : 5 Ribu Buruh Bakal Tumplek Di Patung Kuda
Kedua, meminta agar Klaster Ketenagakerjaan dikeluarkan dari UU Cipta Kerja. Ketiga, menolak revisi UU No. 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja Serikat Buruh. "Namun, kami juga mengapresiasi aturan tentang Jaminan Hari Tua (JHT) sudah diubah dan memihak buruh," ujarnya.
Sementara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat di atas panggung mengajak massa aksi buruh menyerukan kalimat 'hidup buruh' secara bersama-sama. Tak lupa, Kapolri juga mengucapkan selamat Hari Buruh Internasional.
"Saya selaku Kapolri mewakili seluruh institusi Polri dari lubuk hati yang paling dalam mengucapkan selamat ulang tahun untuk seluruh rekan-rekan buruh baik yang ada di Indonesia maupun di luar negeri. Semoga buruh semakin sejahtera," bebernya.
Selanjutnya
Tags :
Berita Lainnya