Dark/Light Mode

Status Pandemi Global Bisa Dicabut Akhir 2022

Kuncinya, Gotong Royong, Mawas Diri Dan Tak Jumawa

Kamis, 19 Mei 2022 06:30 WIB
Ilustrasi Pandemi Covid-19 (Foto : pexels)
Ilustrasi Pandemi Covid-19 (Foto : pexels)

RM.id  Rakyat Merdeka - Akhir dari pandemi Covid-19 sudah semakin dekat. Sudah banyak negara yang tidak lagi menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat, termasuk Indonesia. Prediksinya, status pandemi secara global bisa dicabut akhir 2022.

Epidemiolog Griffith University, Australia, Dicky Budiman mengatakan, saat ini situasi pandemi masih dinamis.

“Prediksi belum berubah ya, situasi krisis kesehatan pandemi bisa dicabut atau berakhir akhir tahun 2022,” katanya.

Dicky mengungkapkan, status pandemi bisa dicabut dengan asumsi sepertiga negara di dunia masuk dalam kategori terkendali. Sehingga, negara yang akan mengakhiri pandemi Covid akan lebih aman. Setidaknya pada Oktober 2022, vaksinasi 2 dosis secara global sudah 70 persen.

Baca juga : Teman Sandi Gelar Gotong Royong, Deklarasi Dan Konvoi Bareng Ojol Di Cilegon

“Sehingga angka kekebalan sudah lebih aman saat akhir 2022. Lalu didukung dengan cakupan vaksinasi booster 50 persen,” ungkapnya.

Dicky mengatakan, pandemi juga bisa berakhir jika tidak ada lagi subvarian baru yang mematikan atau bisa menurunkan efikasi dari vaksinasi. “Saya berharap hal ini tidak terjadi,” harapnya.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menegaskan, walau kasus dan kematian akibat Covid-19 sekarang menurun secara global, pandemi belum berakhir.

“Adalah salah kaprah untuk berpikir bahwa pandemi sudah berakhir. Pandemi belum bera­khir sampai semuanya berakhir,” katanya.

Baca juga : Di Tengah Perang Ukraina, Puan Minta Konflik Palestina Dan Myanmar Tak Dilupakan

Dia mengungkapkan, kasus Covid-19 saat ini meningkat di lebih 70 negara. Hampir satu miliar orang di negara-negara berpenghasilan rendah tetap belum divaksinasi Covid-19.

“Pada saat yang sama, tingkat pengujian atau tes Covid-19 secara global menurun. Membuat kita buta terhadap evolusi virus,” ujarnya.

“Kita harus terus mendukung semua negara untuk mencapai vaksinasi 70 persen terhadap populasi sesegera mungkin, dengan fokus pada mereka yang paling berisiko,” sambung Tedros.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat tetap waspada. WHO belum menyatakan pandemi Covid-19 berakhir.

Baca juga : Kasus Omicron Di Tanah Air Kini Jadi 318, Mayoritas Impor Dari Turki Dan Arab Saudi

Dia menegaskan, status pandemi hanya bisa dicabut oleh WHO. Namun, saat ini Indonesia mulai bertransisi menuju fase endemi.

“Pemerintah telah banyak mengizinkan kem­bali peningkatan aktivitas masyarakat. Namun, kita harus tetap melanjutkan upaya vaksinasi dan budaya hidup bersih,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.