Dark/Light Mode

Dapat Pembekalan Pancasila Dari BPIP, Camat, Lurah, FKUB Ende Happy

Senin, 30 Mei 2022 22:21 WIB
BPIP membekali para Camat, Lurah, FKUB Ende Pancasila. (Foto: Ist)
BPIP membekali para Camat, Lurah, FKUB Ende Pancasila. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Implementasi nilai-nilai Pancasila butuh pemahaman dan keteladanan dalam keseharian. Sebagai bekal masyarakat menghadapi tantangan di dalam maupun luar negeri.

Hal ini mencuat saat Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengadakan pembekalan kepada para Camat, Lurah/Kepala Desa dan Tokoh Agama di Aula Kantor Bupati Ende, Nusa Tenggara Timur, pada Senin (30/5).

"Memory itu penting dalam memahami Pancasila. Bung Karno menilai Ende adalah miniaturnya Indonesia, wilayah yang mencerminkan kemaritiman. Lima mutiara (sila Pancasila) sudah terlihat, itulah peran Ende," ujar Wakil Kepala BPIP Hariyono.

Sebelumnya Bupati Ende Djafar H. Achmad mengungkapkan, saat beberapa kali rapat di Jakarta membahas Peringatan Hari Lahir Pancasila 2022. Dia diminta menjelaskan oleh sejumlah pejabat tinggi negara mengenai keistimewaan Ende. Sehingga, Presiden Jokowi mau bermalam dan menjadi Inspektur Upacara Harlah Pancasila di Ende.

"Saya jelaskan, bukan pak Bupati, pak Sekda, pak Ketua DPRD Ende yang hebat. Tapi tanah Ende-lah yang hebat. Saya berkali-kali bilang Ende adalah Kota Rahim Pancasila," ujar Djafar.

Baca juga : Waka BPIP: Ende Jadi Refleksi Masa Depan Indonesia

Secara khusus ia berterima kasih kepada BPIP.

"Terima kasih ke BPIP yang telah membantu mendatangkan Pak Jokowi. Pak Jokowi tak hanya satu malam, tapi dua malam," ucap Djafar.

"Kali ini Ende benar-benar menarik perhatian dunia. Kita online dengan duta besar seluruh dunia. Ende banyak berterima kasih kepada BPIP," imbuhnya.

Hariyono melanjutkan, hakikat Pancasila adalah perjuangan merawat nilai-nilai. "Anak seorang romo bisa menjadi anak yang tidak baik jika tidak merawat nilai-nilai," tukasnya.

Ada alasan mengapa BPIP membekali penguatan pembinaan ideologi Pancasila kepada para camat, lurah dan kepala desa.

Baca juga : JK Dapat Penghargaan Tertinggi Dari Pemerintah Jepang

"Jangan suruh rakyat Pancasilais, tapi penyelenggara negara tak Pancasilais. Rakyat butuh keteladanan yang bisa ditiru," cetus Hariyono.

Dia berharap nilai Pancasila menjadi dasar penyelenggara negara membuat kebijakan dan peraturan. Agar rakyat bisa merasakan keadilan. Hariyono pun mengingatkan, tantangan Indonesia bukan hanya dari negara lain. Tapi rakyat bisa diadu domba melalui media sosial.

"Saya harap masyarakat Ende tak pernah ada masalah. Jangan ada yang membuat sekat-sekat dalam kehidupan," tandas Guru Besar Sejarah Politik Universitas Negeri Malang ini.

Di tempat yang sama, Sekretaris Dewan Pengarah BPIP Mayjen (Purn) Wisnu Bawa Tenaya menggambarkan perjuangan bangsa Indonesia. Yakni, cita-cita nasional yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

"Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Kalau tidak dijaga bisa bubar karena adanya potensi konflik yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa," kata Wisnu.

Baca juga : Mantap, Masjid Istiqlal Jadi Masjid Ramah Lingkungan

Camat Wolojita, Ende Adrianus Yosafat Muda menilai pembekalan ini sangat menarik. Terutama materi soal ancaman dari luar yang bukan hanya dari fisik.

"Kita juga kadang khawatir dengan pesatnya informasi di media sosial, kalau tak kita bentengi dengan nilai-nilai Pancasila bisa bahaya," curhatnya.

Hadir pula di acara ini Anggota Dewan Pengarah BPIP Rikard Bagun, Deputi Pendidikan dan Pelatihan BPIP Baby Siti Salamah serta ratusan camat, lurah/kepala desa, dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Ende.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.