Dark/Light Mode

Dapat Sertifikat Bangunan Hijau

Mantap, Masjid Istiqlal Jadi Masjid Ramah Lingkungan

Rabu, 6 April 2022 17:45 WIB
Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Nasaruddin Umar (ketiga kiri) menerima Sertifikasi Final EDGE untuk Masjid Istiqlal. (Foto: Ist)
Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Nasaruddin Umar (ketiga kiri) menerima Sertifikasi Final EDGE untuk Masjid Istiqlal. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Masjid Istiqlal telah melalui proses peremajaan ramah lingkungan yang terbukti bisa menurunkan karbon secara signifikan. Keberhasilan ini membuat masjid ini mendapatkan Sertifikat Final dari sistem EDGE.

Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI), Green Building Council Indonesia (GBC Indonesia) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat  bermitra dengan IFC, anggota Kelompok Bank Dunia, untuk merenovasi beberapa bagian dari Masjid Istiqlal dengan menambahkan fitur ramah lingkungan yang akan meningkatkan efisiensi air dan energi dari bangunan ikonik tersebut. 

Pekerjaan yang dilakukan di Masjid Istiqlal ini tidak hanya dilihat sebagai respon terhadap upaya memerangi perubahan iklim tetapi juga sebagai contoh yang akan mendorong penerapan praktik desain bangunan hijau di Indonesia dan di tempat lain.

Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Nasaruddin Umar mengatakan, sangat penting bagi umat Islam untuk mewujudkan Masjid Hijau yang ramah lingkungan untuk meningkatkan kualitas ibadah serta menghormati kepemimpinan Rasulullah SAW yang sangat peduli terhadap alam. Oleh sebab itu, pembangunan kembali dan merevitalisasi peran Masjid sebagai pusat pencerahan pelestarian lingkungan menjadi salah satu prioritas

“Kami merasa sangat terhormat dapat menjadi Masjid pertama di dunia yang mendapatkan sertifikasi Final EDGE. Pencapaian yang luar biasa ini merupakan bukti nyata dari komitmen kami untuk mendukung kelestarian lingkungan baik di kawasan Masjid Istiqlal maupun di seluruh negeri,” ucap Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Nasaruddin Umar, Rabu (6/4).

Baca juga : Dubes RI Rosan Roeslani Tanda Tangani Pakta Ramah Lingkungan

Dengan menggunakan cat reflektif untuk atap dan dinding bagian luar, pencahayaan hemat energi di ruang internal dan eksternal, pengukur energi pintar (smart energy meters) dan panel surya yang akan mencakup lebih dari 13 persen konsumsi listrik, diharapkan Masjid Istiqlal akan mampu menghemat energi hingga 23 persen. 

Dengan penggunaan keran air beraliran rendah, pengolahan dan daur ulang air buangan serta langkah-langkah efisiensi lainnya, secara keseluruhan konsumsi air akan berkurang sebanyak 36 persen.

“Proyek ini merupakan contoh dari apa yang dapat dicapai apabila kita bekerja sama dalam upaya melawan krisis iklim, yang tetap menjadi salah satu tantangan terbesar saat ini,” ucap Country Manager untuk Indonesia dan Timor-Leste, Azam Khan. 

Menurut dia, perubahan iklim mengancam kehidupan dan mata pencaharian serta memperlambat kemajuan dari upaya pengentasan kemiskinan terutama di tengah meningkatnya intensitas bencana terkait iklim ygng terjadi, termasuk di Indonesia. 

“Terdapat peluang untuk mengambil tindakan langsung, dan pembangunan kembali Masjid Istiqlal menunjukkan bahwa investasi dalam infrastruktur tahan iklim, termasuk bangunan hijau, dapat membawa perubahan yang terukur,” ujarnya.

Baca juga : PBB Pastikan Mesin Pengolah Limbah Trafo PPLI Ramah Lingkungan

Direktur Jenderal Cipta Karya dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Diana Kusumastuti mengatakan, Indonesia memiliki beberapa kota dengan pertumbuhan tercepat di Asia. Dengan populasi yang diperkirakan akan melampaui populasi Tokyo pada tahun 2030, Jakarta akan menjadi kota terbesar di dunia. 

Pada saat yang sama, urbanisasi dan pertumbuhan yang pesat membawa tantangan lingkungan yang besar. Hal ini semakin menggarisbawahi perlunya tindakan iklim yang ambisius.

“Kami senang dapat menjadi bagian dari inisiatif perintis ini. Langkah-langkah yang diambil Masjid Istiqlal, yang merupakan perwakilan dari tempat ibadah dan bangunan bersejarah, tidak hanya akan meningkatkan efisiensi energi tetapi juga akan menjadi bukti nyata bahwa bangunan hijau atau green building dapat diterapkan untuk semua jenis bangunan, termasuk bangunan baru dan bangunan yang telah lama berdiri,” ucap Diana.

Diana menambahkan, mendorong pembangunan infrastruktur, permukiman, perumahan, dan bangunan yang ramah lingkungan sangat penting untuk membantu mewujudkan komitmen pemerintah dalam pengurangan emisi.

Selain sertifikasi Final dari EDGE, Masjid Istiqlal juga menjalani penilaian GREENSHIP dari GBC Indonesia dan juga telah mendapatkan predikat Ecomasjid yang digagas oleh Majelis Ulama Indonesia.

Baca juga : Kementan Siapkan Mitigasi Gas Rumah Kaca Di Kampung Cabe Ramah Lingkungan

“GBC Indonesia mengapresiasi pencapaian luar biasa Masjid Istiqlal yang menjadi bangunan keagamaan pertama yang mendapatkan sertifikasi final dari EDGE,” ucap Ketua GBC Indonesia, Iwan Prijanto.

Menurut dia, Masjid Istiqlal dibangun sebagai simbol kebesaran masyarakat Islam di Indonesia, dan merupakan representasi dari penghormatan mereka yang luar biasa kepada Allah SWT, masyarakat, dan alam. “Kami berharap dapat melihat inisiatif ini direplikasi sebagai bagian dari upaya kolektif melindungi lingkungan dan berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan,” ujarnya.

EDGE (atau Excellence in Design for Greater Efficiencies) adalah sistem sertifikasi bangunan hijau yang dikembangkan oleh IFC. EDGE memberikan solusi teknis untuk mengadaptasi proyek konstruksi dengan standar bangunan hijau dan menghasilkan lingkungan dan keuangan yang positif. 

Hingga saat ini, EDGE telah mensertifikasi lebih dari 1,6 juta meter persegi luas bangunan di Indonesia, mengurangi emisi karbon sebanyak 48.000 ton per tahun, yang setara dengan menanam sekitar 800.000 pohon. [DIT]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.