Dark/Light Mode

Bikin Kebijakan Jangan Korbankan Rakyat Dong

Senin, 6 Juni 2022 07:05 WIB
Candi Borobudur (Foto : Dok. borobudurpark/Instagram).
Candi Borobudur (Foto : Dok. borobudurpark/Instagram).

 Sebelumnya 
Akun @LuqmanBeeNKRI menyarankan Pemerintah meninjau kembali kenaikan tarif masuk borobudur. Niat melestarikan Candi Borobudur tidak harus dengan cara yang berdampak anjloknya ekonomi masyarakat sekitar.

“Pemerintah harus lebih kreatif bikin kebijakan. Jangan korbankan rakyat,” cetus dia.

Baca juga : Grab Dan OVO Kompak Gelar Pasar Rakyat Di Semarang

Sementara, @Dennysiregar7 menilai keputusan ini sudah benar. Kata dia, Candi Borobudur sejatinya tempat ibadah. Candi adalah cagar budaya yang harus dilindungi. Kalau tiket murah dan banyak orang naik candi, lama-lama candi akan rusak.

“Biaya perawatannya mahal banget. Cara paling murah adalah membatasinya,” katanya.

Baca juga : T20 Ajak Dunia Kembali Fokus Tangani Perubahan Iklim

Akun @artaxsaca_ sedih dengan kenaikan tarif masuk Candi Borobudur yang sangat Tinggi. Dia menduga, tujuannya memang membuat Candi Borobudur sepi.

“Kita sudah berkali-kali ditegur UNESCO karena Borobudur terlalu ramai dan susah dikontrol. Ada yang vandal, buang sampah,” ungkapnya.

Baca juga : Kemenag Lepas Keberangkatan Jemaah Haji Kloter 1 Embarkasi Jakarta

Akun @DSuryang menyarankan Pemerintah memberlakukan dua harga untuk masuk Candi Borobudur. Kata dia, untuk tiket masuk kawasan Borobudur tetap murah, bahkan fasilitas kawasan ditingkatkan agar lebih bisa dinikmati tanpa naik ke candi.

“Tapi demi kelestarian Borobudur, yang menaiki candi dibatasi dengan diterapkan harga mahal dan membatasi jumlah tiket masuk candi,” tuturnya. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.