Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Nobar Film Gatot Kaca, Erick Ingin Masyarakat Dukung Pop Culture Indonesia Mendunia

Selasa, 7 Juni 2022 13:20 WIB
Dari kiri: Pasha Ungu, Menteri BUMN Erick Thohir, Dessy Ratnasari, dan Eko Patrio, usai menonton tayangan perdana film Gatot Kaca, di Studio Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta, Senin (6/6) malam. (Foto: Istimewa)
Dari kiri: Pasha Ungu, Menteri BUMN Erick Thohir, Dessy Ratnasari, dan Eko Patrio, usai menonton tayangan perdana film Gatot Kaca, di Studio Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta, Senin (6/6) malam. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, maraknya film-film nasional, apalagi yang berkisah tentang budaya Indonesia, harus mendapat dukungan masyarakat. Apresiasi dan support pecinta film yang tak hanya menikmati alur cerita film, tapi juga menyukai lagu atau soundtrack film, turunan kisah film, serta merchandise, akan makin menghidupkan pop culture di Tanah Air.

Hal tersebut diungkapkan Erick usai menonton tayangan perdana film Satria Dewa "Gatot Kaca", yang diputar di Studio Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta, Senin (6/6) malam. Erick menyaksikan film superhero asli Indonesia itu bersama sutradara Hanung Bramantyo dan sejumlah aktor seperti, Ricky Nazar, Omar Daniel, Yayan Ruhiyan, hingga aktris lawas Yatti Surachman. Malam itu, Erick juga didampingi Eko Patrio, Pasha Ungu, dan Dessy Ratnasari.

Baca juga : Dewan Energi Nasional Dukung Indonesia Menuju Net Zero Emission Pada 2060

"Kita harus dukung industri film nasional yang berpotensi luar biasa. Tak hanya dari cerita film yang bagus, tapi masyarakat bisa pula menikmati lagu, turunan cerita, dan merchandise. Inilah multiplatform story telling yang tidak akan putus. Apresiasi masyarakat harus terus kita rangsang agar melalui industri hiburan, salah satunya film nasional, kita bisa menjadi pop culture country," ujarnya.

Ia menambahkan, jika Korea atau negara lain mampu menjadi negara pop culture karena sukses mengangkat industri hiburan lokal ke panggung internasional, Indonesia juga bisa melakukannya. Apalagi Indonesia sudah memiliki pasar tersendiri dengan jumlah penduduk yang mencapai 275 juta.

Baca juga : Guru Besar UGM Dukung Erick Thohir Kembangkan Industri Kreatif Indonesia Mendunia

"BUMN siap memberikan dukungan. Kita memiliki PFN (Produksi Film Negara) atau juga Telkom dan Telkomsel sebagai agregator untuk mendukung konten lokal agar terus berkembang. Kita punya pasar yang besar dan jika meledak di dalam negeri, maka hal itu akan berpengaruh ke seluruh dunia. Kuncinya, harus kreatif," ucapnya.

Konsep multiplatform story telling untuk membangun industri film nasional terus didorong agar sebuah film tak hanya disukai dari sisi tontonan semata. Film harus mampu menciptakan tren sebagai kekuatan sehingga daya tarik dan nilai jualnya tidak akan terputus.

Baca juga : Produksi Gula Rendah Kalori, PS7 Ingatkan Masyarakat Ubah Pola Hidup Sehat

Sebelumnya, Film "Kadet 1947" juga diproduksi dengan konsep yang sama. Ceritanya terintegrasi dengan turunan ide kreatif lain sehingga dari film tersebut muncul tren fashion, produk kreatif lainnya yang turut memajukan UMKM lokal, dan juga soundtrack berjudul "Bakti".■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.