Dark/Light Mode

60 Negara Hadapi Tekanan Karena Utang

Jokowi: Posisi Kita Saat Ini Sangat Baik

Selasa, 21 Juni 2022 06:45 WIB
Presiden Jokowi memimpin SKP mengenai Antisipasi Krisis Pangan dan Energi, Senin (20/06/2022), di Istana Negara, Jakarta. (Foto: Humas Setkab/Agung)
Presiden Jokowi memimpin SKP mengenai Antisipasi Krisis Pangan dan Energi, Senin (20/06/2022), di Istana Negara, Jakarta. (Foto: Humas Setkab/Agung)

 Sebelumnya 
“Sekecil apa pun, sumur-sumur minyak yang ada harus didorong produksinya agar meningkat,” ujarnya.

Sementara untuk mengantisipasi krisis pangan global akibat Covid-19 serta konflik Rusia vs Ukraina, Jokowi meminta jajarannya untuk fokus pada tiga hal. Pertama, peningkatan produksi.

Baca juga : Jokowi: Rakyat Harus Tahu, Kondisi Indonesia Masih Sangat Baik

Kedua, segera pastikan offtaker yang akan menampung hasil peningkatan produksi besar-besaran tersebut. Terakhir, soal pentingnya pendistribusian komoditas pangan yang telah diproduksi secara besar-besaran tersebut, sehingga stok tidak menumpuk atau kualitasnya menurun bahkan busuk.

Terkait arahan Jokowi ini, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Sugiyono Madelan mengakui, situasi dunia saat ini berada dalam ketidakpastian yang lebih tinggi. Tepatnya, pasca invasi Rusia ke Ukraina.

Baca juga : Jokowi: Buat Migor, Jangan Beli Rokok!

Hal ini tentu mempengaruhi ketersediaan energi dan pangan. Dampaknya, laju inflasi tak bisa dibendung, dinamika keuangan dan investasi juga tak bisa dihindarkan. Perkembangan terakhir juga meningkatnya ketegangan geopolitik di antara blok-blok yang bertikai dan bersaing dalam memperebutkan pengaruh di tingkat global.

“Atas kondisi tersebut, pemulihan perekonomian setelah pandemi Covid-19 kemungkinan melambat kembali, atau stagnan. Terlebih, adanya varian baru dari Omicron B-4 dan B-5, serta masuknya Cacar Monyet yang menyerang manusia,” ulas Sugiyono saat dihubungi, tadi malam. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.