Dark/Light Mode

CMV, Biang Kerok Terbanyak Pada Pasien Probable Hepatitis Akut

Sabtu, 25 Juni 2022 09:14 WIB
Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril (Foto: YouTube)
Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Total kasus dugaan hepatitis akut kumulatif di Indonesia, kini berjumlah 70. Rinciannya, 16 kasus probable, 14 pending, dan 40 discarded atau sudah disingkirkan. Karena telah dipastikan, penyebabnya bukan virus hepatitis yang masuk dalam dugaan ini.

"Paling banyak ada di Jakarta, dengan 5 kasus probable, 2 kasus pending, dan 17 kasus discarded," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril, dalam konferensi pers virtual, Jumat (24/6).

Baca juga : Pertamina Sudah Pakai 60 Persen Produk Lokal

Terhadap 16 kasus probable yang didominasi oleh jenis kelamin laki-laki serta kelompok usia anak dan remaja, pemerintah melakukan pemeriksaan tes PCR/RDT Antigen. Hasilnya, semua pasien probable negatif Covid-19.

Selain itu, pemerintah juga melakukan uji PCR dan metagenomik, untuk memastikan jenis patogen yang paling banyak menginfeksi. Terbukti, patogen jenis CMV atau cytomegalovirus adalah yang paling banyak ditemukan pada pasien probable.

Baca juga : BP2MI Minta Kemenaker Tegas Berantas Mafia Pahlawan Devisa

Ini terdeteksi pada 4 dari 15 pasien, atau mencakup 25 persen kasus.

Hasil lainnya, 9 dari 16 pasien probable (56,25 persen) terdeteksi virus dari famili Herpesviridae (CMV, HSV1, HHV-6A, HHV1, EBV). Selain itu, 1 pasien dinyatakan positif Enterovirus dan 1 pasien positif Adenovirus berdasarkan hasil tes PCR swab rektal.

Baca juga : Gejala Hepatitis Akut Dengan Covid

"Ini menjadi catatan bagi kita dalam menanti keputusan WHO, mengenai penyebab yang disepakati, untuk mengkonfirmasi kasus hepatitis akut misterius yang belum diketahui penyebabnya ini," kata Syahril. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.