Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sebut Prajurit Tamtama Tak Dibekali Senjata

ISESS: Penembakan Anak Buah Kadiv Propam Harus Diusut Transparan

Senin, 11 Juli 2022 23:45 WIB
Brigadir J. (Foto: Ist)
Brigadir J. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi meminta Mabes Polri transparan dalam mengusut penggunaan senjata api dalam kasus penembakan ajudan Kadiv Propam Ferdy Sambo, yakni Brigadir J, hingga tewas oleh sesama anggota polisi.

"Pengungkapan kasus ini harus dilakukan dengan transparan. Termasuk juga dengan pemeriksaan senjata api pelaku maupun korban. Mulai jenis maupun izin penggunaan bagi anggota Polri," ujar Khairul Fahmi, Senin (11/7).

Berdasarkan penjelasan Karopenmas Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, E yang menembak Brigadir J, berpangkat Bhayangkara Dua (Bharada).

Baca juga : Tiga Tewas Dalam Penembakan Copenhagen, WNI Diminta Waspada

Sementara menurut Khairul Fahmi, sesuai aturan Kapolri, seorang personel Polri berpangkat Tamtama tidak dilengkapi senjata pistol. Dia hanya dilengkapi senjata laras panjang jika dinas lapangan atau saat jaga kesatrian.

"Tamtama berpangkat Bhayangkara Dua tentunya tak diperbolehkan membawa senjata laras pendek. Makanya perlu disampaikan ke publik apa senjata pelaku, dari mana asal senjata dan lain-lain," imbuhnya.

Khairul Fahmi menduga, bila bukan senjata laras pendek, artinya pelaku penembakan Brigadir J mungkin menggunakan senjata laras panjang yang merupakan senjata organik pasukan.

Baca juga : Ribuan Emak-emak Di Sulawesi Selatan Zikir Dan Doakan Ganjar Pranowo Jadi Presiden

“Makanya patut dipertanyakan sebagai apa pelaku di rumah dinas Kadiv Propam ? Kalaupun sebagai unsur pengamanan, juga layak dipertanyakan, bagaimana pelaku bisa menjadi petugas yang berjaga sendirian,” beber Khairul Fahmi.

Dia berharap, kejadian saling tembak antar polisi di rumah dinas Kadiv Propam ini dapat diusut dengan tuntas. Mulai dari olah TKP,  kronologi, hasil otopsi sampai motif pelaku.

"Tak menutup kemungkinan membuka rekaman CCTV di rumdin. Dan ini harus dijelaskan kepada publik secara terbuka agar tidak memunculkan rumor-rumor yang tak terkendali," tandasnya.

Baca juga : Tebar Baliho Di Sejumlah Kota, BP2M Suarakan Mbak Puan Jadi Presiden

Senada, Pengamat intelijen Susaningtyas Kertopati meminta Mabes Polri melakukan pemeriksaan terhadap Kadiv Propram Irjen Ferdy Sambo atas kasus baku tembak sesama anggota polisi yang menewaskan Brigadir J, di kamar dari pribadi jenderal polisi bintang dua itu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.