Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kasus Harian Tertinggi Sejak April 2022

Mantan Direktur WHO: Situasi Makin Serius, Testing Harus Digenjot, Nggak Cukup Di Bawah 100 Ribu

Rabu, 13 Juli 2022 08:06 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Direktur WHO Asia Tenggara Prof. Tjandra Yoga Aditama menyoroti jumlah kasus harian Covid-19 pada Selasa (12/7) kemarin. 

Dengan angka 3.361, penambahan jumlah kasus harian tersebut merupakan yang tertinggi sejak April 2022. 

"Tetapi sebenarnya, ada angka lain yang perlu diperhatikan dan diwaspadai," ujar Prof. Tjandra dalam keterangannya, Rabu (13/7).

Hal yang perlu diperhatikan itu antara lain tercatat pada 11 Juli 2022. Ketika itu, terdapat 1.681 orang yang positif dari total 71.095 spesimen diperiksa. 

Baca juga : Ini 5 Catatan Mantan Direktur WHO Soal Pelonggaran Aturan Masker, Salah Satunya Testing Harus Tinggi

Lalu, satu hari sesudahnya, yaitu pada 12 Juli, ada 3.361 orang positif dari 97.935 spesimen diperiksa.

"Angka-angka ini menunjukkan, jumlah kasus meningkat 1,99 kali. Atau hampir dua kali lipat. Sementara jumlah pemeriksaan hanya naik 1,37 kali lipat. Jadi artinya, situasi lebih serius. Jelas, kita harus waspada," papar Prof. Tjandra, yang juga Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/Guru Besar FKUI.

Dia pun menyarankan masyarakat, agar memperketat protokol kesehatan.

"Pakailah masker Anda. Jangan lengah. Vaksinasi juga harus kita dapatkan, baik yang kedua atau booster," tuturnya mewanti-wanti.

Baca juga : 15 Kasus Hepatitis Akut Berat Terlacak, Mantan Direktur WHO Minta Infonya Diperjelas

"Hanya dengan memperketat protokol kesehatan dan mendapatkan vaksin sampai booster, kita dapat melindungi diri secara optimal. Maka, segera lakukanlah," tandas Prof. Tjandra.

Terkait perkiraan jumlah kasus maksimal dalam kasus sekarang ini, Prof. Tjandra kembali mengingatkan tentang pentingnya testing secara masif. 

"Pernah disebut angka 20 ribu, yang nampaknya dihubungkan dengan infeksi BA.5 dan BA.4. Sekarang, jumlah spesimen per hari masih di bawah 100 ribu, yang menghasilkan kasus tertinggi 3 ribuan seperti kemarin. Maka  untuk dapat mendeteksi 20 ribu, perlu diperiksa jauh lebih banyak spesimen. Tidak cukup di bawah 100 ribu, seperti yang beberapa bulan terakhir ini dilakukan," terangnya.

Sebagai ilustrasi, pada 10 Maret 2022, jumlah kasus harian tercatat 21.311 orang. Sementara total pemeriksaan hari itu, berjumlah 257.959 spesimen.

Baca juga : Mantan Direktur WHO Usulkan Vaksin Malaria Baru Dikembangkan Di Bumi Cenderawasih

Artinya, jumlah testing saat ini yang masih puluhan ribu, harus ditingkatkan. Jika ingin mengikuti prediksi 20 ribu kasus baru per hari.

Kalau angkanya jadi lebih tinggi lagi, mungkin karena ada sub varian lain seperti BA.2.75, maka testing dalam jumlah yang lebih banyak adalah hal mutlak.

Perlu juga diingat, peningkatan testing harus diikuti dengan tracing yang masif.

"Hanya dengan cara itu, kita dapat mengetahui situasi lapangan yang sebenarnya, dan mengambil langkah pengendalian yang tepat," pungkas mantan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dan Kepala Badan Penelitian Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.