Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Proyek Kereta Cepet Tak Secepat Namanya

Rabu, 13 Juli 2022 08:05 WIB
EMU CR400AF yang didesain dan dimanufaktur untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (Foto : Instagram @
keretacepat_id).
EMU CR400AF yang didesain dan dimanufaktur untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (Foto : Instagram @ keretacepat_id).

RM.id  Rakyat Merdeka - Penyelesaian proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) terancam kembali tertunda. Masalah dana jadi penyebabnya. Hal ini lantas menjadi sorotan netizen.

Akun @mangkeripik.idn mengung­gah cuitan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo terkait KCJB. Roy menyebut proyek KCJB se­bagai kecebong karena kerap ingkar janji dan sering membuat masalah.

“Kalau sekarang terus-terusan mundur begini, berarti tambah nama undur-undur … ambyar,” kata Roy Suryo melalui akun pribadinya @KRMTRoySuryo2.

Baca juga : Banyak Utang Tak Berarti Miskin

Akun @elpoghu meminta Pemerintah menghentikan saja proyek KCJB, dari pa­da terus-terusan mundur. Kata dia, biaya KCJB mahal dan mungkin menambah berat beban utang jangka panjang.

“Apa untungnya buat Indonesia,” ujarnya.

Akun @BangZamroni merasa sedih dan geregetan dengan terus mundurnya proyek KCJB. Dia menduga, pemban­gunan KCJB asal-asalan.

Baca juga : Cari Pekerjaan Pake Papan Iklan

“Sudah berapa kali berubah dari konsep awal,” ujarnya.

Akun @makhluk_usang masih bingung kenapa proyek ini terus-terusan mundur. Kata dia, apakah penyebabnya karena salah kalkulasi awal, atau salah tunjuk kontaktor, atau memang sengaja dibikin-bikin masalahnya agar kelilit tapi nggak bisa keluae.

“Dah lah, lebih baik pending aja dulu. Dari pada atas nama gengsi dan legacy, ujungnya bikin susah negara,” kata @makhluk_usang.

Baca juga : Ngaku Kena Kanker Demi Dapat Sumbangan

Akun @ardisasongko_ menyinggung perjanjian kerja sama di awal pemban­gunan. Kata dia, sudah benar dulu pilih Jepang sebagai mitra kerjasama. Jepang, kata dia, rekam jejaknya jelas lebih bagus dan budayanya adalah tepat waktu.

“Tapi malah pilih Tiongkok. Bagaimana? Bisa-bisanya kaya begini,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.