Dark/Light Mode

PTPN Group Dorong Bahan Bakar B50 Dan Minyak Makan Merah Jadi Energi Alternatif

Jumat, 8 Juli 2022 19:04 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) mendukung Pemerintah dalam transformasi energi hijau dan berkelanjutan.

Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) sebagai unit usaha dari PT Riset Perkebunan Nusantara, anak usaha dari Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melakukan sejumlah inovasi. Khususnya, penelitian dan pengembangan terkait Bahan Bakar Biodiesel 50 persen (B50) dan Minyak Makan Merah.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam salah satu rangkaian kunjungan kerjanya memperingati Hari Keluarga Nasional di Medan juga melakukan kunjungan ke PPKS meninjau langsung kegiatan riset dan inovasi khususnya uji coba B50 dan Minyak Makan Merah yang menjadi produk unggulan PPKS Medan.

Turut mendampingi, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Baca juga : PTPN Group Dorong Pegawai Mudanya Kembangkan Ide Dan Gagasan

Kemudian, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Moh. Abdul Ghani, Direktur PT Riset Perkebunan Nusantara Iman Yani Harahap, dan Kepala PPKS Medan M. Edwin S. Lubis.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani menyatakan, PPKS menjadi backbone (tulang punggung) riset dan inovasi kelapa sawit nasional.

"Demi meraih cita-cita tersebut, Holding Perkebunan Nusantara siap membantu dan mendukung PPKS. Inovasi ini telah berlangsung sejak 2019 lalu. Mobil dengan bahan bakar B50 berhasil menjalani uji coba (road test) dengan rute Medan-Jakarta, pulang pergi, pada 25-31 Januari 2019,” ujarnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (8/7).

Uji coba tersebut, kata Ghani, sukses dan menambah kepercayaan diri para peneliti dan inovator PPKS untuk mematangkan riset dan aplikasi B50 secara luas di masyarakat.

Baca juga : Pejabatnya Kapan Jadi Tersangka

Pada kesempatan itu, Ghani berharap pabrik pengolahan Minyak Makan Merah dapat diintegrasikan dengan pabrik kelapa sawit yang ada di wilayah kerja PTPN. Sehingga, kebutuhan minyak makan yang bergizi dan murah bagi karyawan dan masyarakat sekitar dapat dipenuhi.

Kepala PPKS M. Edwin S. Lubis menambahkan, PPKS turut mengembangkan teknologi sederhana produksi Minyak Makan Merah, dengan kandungan senyawa fitonutrien berkadar tinggi.

Hasil inovasi Minyak Makan Merah yang diketuai oleh Frida R. Panjaitan ini memiliki kandungan fitonutrien antara lain karoten (sebagai pro-vitamin A), tokoferol dan tokotrienol (sebagai vitamin E), dan squalene.

"Minyak Makan Merah berpotensi digunakan sebagai pangan fungsional, salah satunya sebagai bahan pangan untuk anti stunting," ungkapnya.

Baca juga : Menteri Teten Tegaskan Pembangunan Pabrik Minyak Makan Merah Di Sumut Oleh Koperasi Musti Dipercepat

Edwin menjelaskan, selain sebagai sumber lemak (zat gizi dasar), Minyak Makan Merah, mengandung senyawa fitonutrien yang memiliki sifat sebagai antioksidan dan bioaktivitas lainnya.

Kandungan asam oleat dan asam linoleat dalam Minyak Makan Merah, berfungsi untuk pembentukan dan perkembangan otak, transportasi dan metabolisme pada anak.

Minyak Makan Merah juga sesuai digunakan untuk menumis bahan pangan, salad dressing, serta bahan baku margarin dan shortening. Teknologi produksi Minyak Makan Merah ini dapat dikembangkan pada skala UMKM.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.