Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Diduga Minum Racun
Kopda Muslimin, Dalang Penembakan Istri, Meninggal Di Rumah Orangtuanya
Kamis, 28 Juli 2022 13:02 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kopda Muslimin, prajurit Batalyon Arhanud 15/DBY, yang menjadi dalang penembakan terhadap istrinya sendiri: Rina Wulandari (34), meninggal dunia di rumah orangtuanya di Kelurahan Trompo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Kamis (28/7).
Informasi ini dibenarkan oleh Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol. Ahmad Luthfi, yang datang langsung ke lokasi kejadian.
"Tadi pagi, dia memang pulang ke rumah orangtuanya," ungkap Ahmad Luthfi, seperti dikutip ANTARA, Kamis (28/7).
Dia menjelaskan, Kopda Muslimin sempat meminta maaf kepada kedua orangtuanya, karena telah melakukan perbuatan yang salah. Sesaat kemudian, Kopda Muslimin masuk ke dalam kamar dan muntah-muntah. Hingga akhirnya meninggal dunia pada pukul 07.00 WIB, dan diketahui oleh ayahnya,
Dugaan sementara, Kopda Muslimin minum racun sebelum akhirnya meninggal.
Baca juga : Sukses Hadang Pemain Eropa, Teco Puji Pellu Setinggi Langit
Saat ini, rumah orangtua Kopda Muslimin dijaga ketat oleh petugas TNI dan Polri berjaga di sekitar rumah orang tua Kopda Muslimin. Olah tempat kejadian perkara (TKP) dilakuka oleh Petugas Inafis Polres Kendal.
Sementara jenazah Kopda Muslimin, sudah dibawa ke RS Bhayangkara Semarang.
Kronologis
Peristiwa penembakan terhadap Rina Wulandari, terjadi di Jalan Cemara III, Banyumanik, Kota Semarang, Senin (18/7).
Saat itu, Rina yang sedang mengendarai sepeda motor untuk menjemput anaknya dari sekolah, diberondong dua tembakan. Salah satunya, kena bagian perut.
Baca juga : Panglima TNI Pastikan Kopda M, Dalang Penembak Istri, Terus Dikejar
Dari rekaman CCTV di sekitar TKP, terlihat pelaku penembakan berjumlah empat orang dan mengendarai sepeda motor.
Empat hari berselang, Jumat (22/7), keempat pelaku itu berhasil ditangkap. Dengan alat bukti dua motor yang dipakai pelaku saat beraksi, satu senjata api, dan empat amunisi.
Diupah Rp 120 Juta
Dalam keterangannya di Markas Polda Jawa Tengah di Kota Semarang, Kapolda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Ahmad mengatakan, empat pembunuh bayaran yang melancarkan percobaan pembunuhan terhadap Rina Wulandari (34), diupah Rp 120 juta.
"Para pelaku diberi Rp 120 juta, dibagi empat orang," kata Ahmad dalam konferensi pers yang juga dihadiri Kepala Staf TNI AD, Jenderal Dudung Abdurachman, Senin (25/7).
Baca juga : KPK Sidik Dugaan Korupsi Pengadaan Tanah Di Pulo Gebang, Cakung
Ironisnya, menurut informasi dari Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar, uang Rp 120 juta itu diperoleh Muslimin dari sang mertua, ibunda Rina, melalui pegawai yang bertugas di rumahnya.
Muslimin beralasan, uang itu akan digunakan untuk biaya rumah sakit istrinya. Parahnya lagi, dia bahkan minta duit tambahan Rp 90 juta, yang kemudian dipakai untuk melarikan diri.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya