Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Autopsi Ulang Brigadir J

Publik Mau Hasilnya Cepat Diungkap, Biar Cepat Beres

Jumat, 29 Juli 2022 07:05 WIB
Pengusutan kasus kematian Brigadir J mulai memasuki babak baru usai Tim Dokter Forensik gabungan merampungkan proses ekshumasi dan autopsi ulang pada Rabu (27/7) kemarin. (ANTARA FOTO/WAHDI SEPTIAWAN)
Pengusutan kasus kematian Brigadir J mulai memasuki babak baru usai Tim Dokter Forensik gabungan merampungkan proses ekshumasi dan autopsi ulang pada Rabu (27/7) kemarin. (ANTARA FOTO/WAHDI SEPTIAWAN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Autopsi ulang dinilai menjadi kunci terungkapnya fakta dan dalang kematian Brigadir J. Meski sebenarnya, kasus ini mudah diungkap. Hasil autopsinya baru keluar satu bulan.

Mantan Kabareskrim Polri Komjen (purn) Susno Duadji menilai, proses ekshumasi atau penggalian kembali jenazah yang telah dikuburkan dan autopsi ulang menjadi sangat penting. Hasilnya, akan menentukan jalan cerita dari kasus ke­matian Brigadir J.

“Ini akan menentukan, apakah jalan ceritanya atau kasusnya berubah atau tetap. Kan kasusnya ini kasus tembak-menem­bak. Kemudian apakah menjadi kasus penganiayaan? Apakah kasus pelecehan seksual? Jadi akan berubah, tergantung hasil pemeriksaan,” kata Susno.

Baca juga : Autopsi Ulang, Makam Brigadir J Di Jambi Dibongkar Pagi Ini

Sejak awal, Susno menilai, kasus tewasnya Brigadir J mudah diungkap. Tidak perlu ada tim khusus, bahkan sampai Presiden, Menko Polhukam hingga Kapolri turun tangan.

“Kenapa saya katakan berkali-kali, TKP (Tempat Kejadian Perkara) jelas, yang meninggal jelas, yang mengaku tanda petik menembak jelas, barang bukti senjatanya juga jelas, handphone jelas, CCTV walaupun mati juga jelas, selongsong ada, proyektil ada, darah ada, luka-lukanya juga nanti tergantung hasil visum, jadi jelas ceritanya,” ungkap Susno.

Kendati demikian, Susno memahami kasus Brigadir J yang mestinya mudah, tapi justru lambat diungkap. Hal itu karena adanya hambatan, tidak hanya teknis tapi juga psikologis. Sebabnya, TKP berada di rumah seorang jenderal polisi, melibatkan istri jenderal, ajudan hingga sopir.

Baca juga : Kasus Jin Buang Anak Dinilai Lebih Tepat Diselesaikan Di Dewan Pers

“Mereka polisi semua. Di rumah dinas polisi. Nah, ini yang menjadi hambatan psikologis sekitar. Tetapi semua ini akan terjawab manakala ada kejujuran dan moral,” ujarnya.

Susno meyakini, tim yang melakukan ekshumasi, autopsi dan visum Brigadir J benar-benar independen, kredibel dan berpengetahuan bagus. Bahkan, Panglima TNI sampai mengutus dokter forensik senior untuk bergabung dalam tim autopsi tersebut.

“Karena gali mayat ini akan sangat menentukan jalannya penyidikan. Ini bisa berubah 180 derajat,” imbuhnya.

Baca juga : Tim Yang Autopsi Jenazah Brigadir J Hadir Lengkap Ke Komnas HAM

Sementara, berdasarkan hasil autopsi ulang, tim gabungan forensik menemu­kan beberapa luka di jenazah Brigadir J. Namun, hal itu membutuhkan konfirmasi lebih lanjut.

“Dalam proses kami berhasil meya­kini adanya beberapa luka. Kami tetap harus melakukan penanganan lebih lanjut melalui pemeriksaan mikrosko­pik,” kata Ketua Umum Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Ade Firmansyah Sugiharto.

Ade mengatakan, pada proses autopsi ulang, pihaknya fokus pada luka-luka pada jenazah Brigadir J yang berdasarkan kecurigaan keluarga bukan luka tembak. Ade memastikan, terkait adanya luka-luka di tubuh Brigadir J, akan diuji kembali karena kesulitan terlihat. “Akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan menggu­nakan alat mikroskopik,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.