Dark/Light Mode

APBN Untuk Subsidi Sangat Besar

Jokowi: Kalau Bisa Tahan Alhamdulillah, Kalau Tidak?

Minggu, 14 Agustus 2022 07:55 WIB
Presiden Jokowi. (Foto: Biro Pers)
Presiden Jokowi. (Foto: Biro Pers)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kondisi global yang bergejolak memberi pengaruh pada stabilitas harga minyak dunia yang mengalami kenaikan. Namun hingga kini, Indonesia masih tetap menahan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia mampu menahan kenaikan harga BBM karena ditopang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

“Jika bisa (menahan) ya Alhamdulillah. Itu baik, artinya rakyat tidak terbebani,” ujar Jokowi di Istana Negara, kemarin.

Baca juga : Erick: Pak Jokowi Minta Solar Buat Nelayan Kecil Tidak Naik

Namun, Jokowi tidak bisa memastikan, sampai berapa lama negara sanggup menahan harga BBM dengan mengandalkan alokasi anggaran APBN.

Eks Wali Kota Solo itu menyebut, alokasi subsidi yang diberikan negara dari APBN saat ini jumlahnya sudah cukup menguras kocek negara.

“Cari negara mana yang memberikan subsidi itu hingga Rp 502 triliun. Ini gede sekali. Tapi apakah angka Rp 502 triliun ini masih terus kuat bisa kita pertahankan?” tanya Kepala Negara.

Baca juga : Jokowi: UKM Jangan Cuma Jago Kandang

Menurutnya, subsidi ini membengkak karena alokasi yang diberikan mengikuti harga kenaikan global. Terutama, untuk subsidi seperti BBM.

“Kita sekarang harus menahan harga Pertalite, gas, dan listrik,” ingatnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta jajarannya terus waspada. Jika negara harus mengurangi subsidi, otomatis bakal terjadi kenaikan harga energi di masyarakat.

Baca juga : KIB Tahan Lama Gak Nih?

Soalnya, saat ini sudah terjadi kenaikan harga BBM di banyak negara di dunia. “Negara lain sudah naik sampai dua kali lipat semuanya,” paparnya.

Jokowi juga sudah melakukan diskusi dengan para pimpinan lembaga negara. Dia membahas informasi terkait kondisi perekonomian nasional saat ini, termasuk sumber pendapatan negara.

“Kami menyampaikan kepada beliau-beliau mengenai fakta-fakta itu, angka-angka itu. Kalau kita masih ada income negara dari komoditi. Dari komoditas itu masih baik ya kita jalani, tapi kalau nggak?” cetus Jokowi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.