Dewan Pers

Dark/Light Mode

Puji Pidato Puan Maharani, Pengamat: Layak Memimpin Bangsa

Kamis, 18 Agustus 2022 08:32 WIB
Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan pidato di Rapat Paripurna DPR, Selasa (16/8)/IG
Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan pidato di Rapat Paripurna DPR, Selasa (16/8)/IG

RM.id  Rakyat Merdeka - Pidato Ketua DPR Puan Maharani saat Rapat Paripurna di Gedung parlemen, Jakarta, Selasa (16/8) menunai pujian.

Pengamat politik Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, pidato Puan berbobot dan berkelas, sehingga layak ditempatkan sebagai tokoh bangsa.

Menurutnya, tema kebangsaan cukup kental dalam pidato itu. Inilah sebenarnya yang diperlukan sebuah negara, yakni ide dan komitmen besar. 

Berita Terkait : Ini Profil Hadi Matar, Penikam Novelis Ayat-Ayat Setan Salman Rushdie

“Puan membalikkan penafsiran sebagian orang soal kepantasannya sebagai Capres. Dari pidato itu cukup jelas, Puan berada di posisi layak memimpin bangsa ke depan, tentu melalui alur demokrasi," ujar Dedi.

Bahkan, kata Dedi, Puan dengan tegas dan berani menyinggung soal Pemilu yang sempat menjadi polemik. 

“Puan menegaskan Pemilu harus terselenggara, ini penting untuk menjamin keberpihakannya pada masyarakat dan proses demokrasi," imbuhnya.

Berita Terkait : Pemekaran Di Papua Lebih Banyak Enaknya

Bahkan, lanjut Dedi, Puan juga cukup visioner merangkum persoalan dan tantangan yang dihadapi bangsa ini. Di antaranya, perhatian Puan pada generasi muda sangat besar sebagai aset bangsa ini. 

Visioner Puan terlihat, karena fondasi pembangunan bangsa yang penting adalah kualitas sumber daya manusia. Maka Puan dalam pidatonya menekankan pembangunan harus diarahkan untuk memperkuat kemudahan akses dan kesempatan untuk generasi muda memperoleh pendidikan, memperkuat vokasional, dan kewirausahaan.

Gagasan tersebut, menurut Dedi, setali tiga uang dengan tekad Puan agar bangsa ini dapat berdikari di bidang ekonomi, dan generasinya tidak menjadi kuli di negerinya sendiri.

Berita Terkait : Bamsoet Apresiasi Pameran Lukisan Karya Ireng Halimun, Langkah 5inga 7antan

"Tekad membangun kemandirian ekonomi inilah yang menurut saya harus digarisbawahi. Sebab, tantangan kita saat ini dan ke depan terbebas dari utang luar negeri, memiliki industri strategis nasional, dan bangga menggunakan produk dalam negeri," tegas Dedi.■