Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

LIMAJAYA Tolak Wacana Kenaikan BBM Bersubsidi

Rabu, 24 Agustus 2022 15:11 WIB
Koordinator Presidium Lingkar Mahasiswa Jakarta Raya (LIMAJAYA), Farid Sudrajat saat aksi di Jakarta. (Foto: Istimewa)
Koordinator Presidium Lingkar Mahasiswa Jakarta Raya (LIMAJAYA), Farid Sudrajat saat aksi di Jakarta. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Koordinator Presidium Lingkar Mahasiswa Jakarta Raya (LIMAJAYA), Farid Sudrajat menolak adanya rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan solar. Farid menilai, waktunya tidak tepat.

Saat ini, banyak rakyat sedang berjuang untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19.

"Rakyat sedang melakukan pemulihan. Baik pemulihan ekonomi maupun kesehatan," ujar Farid melalui keterangannya kepada RM.id, Rabu (24/8).

Analisanya, wacana kenaikan harga BBM ini tidak terlepas dari agenda oligarki. Catatannya, Indonesia saat ini tengah berencana membeli minyak dunia dari Rusia dengan harga di bawah pasaran.

Baca juga : Elemen Buruh Minta Pemerintah Peka

Sontak, ini menguntungkan para oligarki. Di mana, harga minyak di Rusia saat ini 30 persen lebih murah dari harga pasaran minyak dunia.

"Ketika indonesia berencana membeli minyak murah, kenapa BBM naik? Artinya, kenaikan BBM hanya akan menguntungkan oligarki dari segi angka biaya produksi," tudingnya.

Berdasarkan kajian serta analisisnya, Farid yakin kenaikan harga BBM akan menimbulkan efek bola salju. Misalnya, membuat naiknya harga-harga bahan pokok yang berujung kenaikan angka inflasi di Indonesia.

Gelagat kenaikan harga BBM ini, kata Farid, dapat dilihat dari pernyataan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan yang menyebut rencana Pemerintah menaikkan harga BBM jenis Pertalite, pekan depan. Diakuinya, Pemerintah tengah berhitung ihwal itu.

Baca juga : Pemerintah Kudu Segera Tetapkan Kriteria Pembatasan BBM Bersubsidi

"Jadi kami meminta kenaikan BBM ini ditunda saja dahulu, karena melihat situasi yang belum memungkinkan," sarannya.

Selain itu, Kementerian Perhubungan juga telah mewacanakan akan menaikkan tarif ojek online di tengah maraknya isu terkait kenaikan harga BBM. Farid juga menegaskan dirinya akan turun ke jalan jika usulnya tak diindahkan.

Menurut Farid, menaikkan tarif ojek online akan berdampak buruk kepada driver ojol yang jumlahnya jutaan di Indonesia. Pekerjaan informal ini, telah menjadi tulang punggung penghasilan banyak orang.

Nah, jika BBM dinaikkan dan tarif ojol dinaikkan, imbasnya kerugian besar bagi para driver. Pasalnya, sistim pembagian hasil untuk mereka tidak bertambah.

Baca juga : Sidak SPBU, Erick Pastikan Ketersediaan BBM Bersubsidi Di Tangerang

"Maka, kami akan turun ke jalan bersama rakyat untuk menolak kenaikan harga BBM bersubsidi," pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.