Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

PW KAMI DKI Ingatkan, Kasus Duren Tiga Rawan Disusupi Kelompok Radikal

Jumat, 9 September 2022 11:38 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengurus Wilayah Komunitas Aktivis Muda Indonesia menggelar seminar dan deklarasi dengan tema "Kasus Duren Tiga dan Penunggangan Oleh Kelompok Radikal", di Jakarta, Kamis (8/9).

Acara tersebut dihadiri Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia dan Pemerhati Radikalisme, Ekstremisme dan Terorisme, Islah Bahrawi, yang menjadi keynote speaker dalam seminar tersebut.

Menurut Cak Islah, sapaan akrabnya, kasus penembakan Brigadir J di rumah dinas eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, rawan didompleng dan ditunggangi oleh para kelompok eksternal yang memang ingin menjatuhkan marwah Polri.

Terutama, dari kelompok radikal yang sejak lama selalu berusaha mendegradasi para penegak hukum.

Baca juga : Penyesuaian Harga BBM Bersubsidi Disebut Lindungi Kelompok Rentan

"Harus disadari masih banyak polisi yang berdedikasi penuh terhadap pelayanan masyarakat, institusi Polri dan NKRI dalam menjalankan tugasnya. Jangan dibungkus sama seolah semua anggota Polri buruk," ujar Islah, dikutip Jumat (9/9).

Mantan aktivis 90-an ini juga mempertegas, dalam menyikapi masalah ini, institusi Polri butuh diskresi penuh dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar kasus Duren Tiga ini segera dituntaskan.

"Masifnya penunggangan ini telah membias ke mana-mana. Seolah melibatkan paksa tiga nama Kapolda, terutama kepada Kapolda Metro Jaya yang memang sejak lama dipersekusi secara digital dan sosial oleh kelompok radikal," bebernya.

"Bayangkan saja, isu hoaks tentang ini pun di framing melalui media mainstream ternama, ini kan bahaya sekali," tambah Islah.

Baca juga : PW KAMI DKI: Waspada, Isu Duren Tiga Rawan Ditunggangi

Cak Islah khawatir, semakin lama kasus Duren Tiga ditunggangi berbagai kepentingan internal dan eksternal, maka pada akhirnya akan membangun subordinasi dan disobedience di dalam institusi Polri sendiri.

Lemahnya mental anggota Polri bisa juga menimbulkan rasa takut dalam menjalankan tugasnya selaku penegak hukum.

"Semakin melebarnya kasus Duren Tiga bisa memunculkan kurang percaya diri dan inferiority complex akibat bully dari publik yang berkepanjangan. Ini akan semakin tambah runyam ketika kelompok radikal ikut membangun opini publik dengan menunggangi kasus ini," tutupnya.

Narasumber lainnya dalam acara tersebut adalah mantan direktur LKBHMI PB HMI Abdul Rorano. Dia mengingatkan, Kapolri harus punya sikap tegas dalam menuntaskan kasus Duren Tiga ini. Sehingga denyut jantung Presisi bisa dirasakan oleh masyarakat.

Baca juga : 4 Vaksin Untuk Lawan Virus Radikalisme

"Kapolri harus berani mengambil sikap tegas dalam menuntaskan kasus Duren Tiga secepatnya dan mengesampingkan opini publik yang berkembang," sarannya.

Rorano juga menyampaikan, institusi Polri harus segera berbenah dan melakukan total recovery di seluruh Kesatuan Kerja Polri.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.