Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS

RM.id Rakyat Merdeka - Dugaan kebocoran data masyarakat masih kerap terjadi. Namun, Pemerintah terkesan kurang koordinasi dalam merespons dan menyelesaikan masalah ini.
Akun @hipohan mengungkap beberapa screenshot berita yang membuktikan Pemerintah tidak kompak atas masalah kebocoran data. Mulai dari kabar keamanan aplikasi PeduliLindungi hingga kebocoran 1,3 miliar data registrasi SIM card.
Baca juga : Ingat Ya, Qatar Batasi Penjualan Bir Di Piala Dunia!
“Luhut: PeduliLindungi aman, disimpan Kominfo. Erick: PeduliLindungi datanya hilang. Plate: Serangan siber tugas BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara). BSSN: Kebocoran tanggung jawab bersama. Ha ha ha,” ujar @hipohan.
Akun @ChangeOrg_ID menyebut permasalahan kebocoran data sebagai drama yang tidak kunjung usai. Drama data rakyat dalam 4 babak. Dari tahun lalu, @DPR_RI dan @kemkominfo didesak segera sahkan Rancangan Undang-Undang atau RUU Perlindungan Data Pribadi (PDP). “Kita suarain bareng-bareng juga yuk,” ajaknya.
Baca juga : Pemerintah Pastikan Stok Pangan Cukup Sampai Akhir Tahun
Menurut @iNdoneSia_Qoe, kebocoran data bukti rakyat Indonesia dipermainkan terus. Sudah kaya drama televisi. Ketahuan tidak bisa kerja. Saling tuduh sana-sini. Bergegas cuci tangan sambil kabur. “Miris benar,” katanya.
“Kalau ada keberhasilan klaim hasil kerja dirinya, tapi kalau ada kegagalan saling lempar tanggung jawab,” ujar @dp_koesmirah.
Baca juga : KPK Tahan Konsultan Pajak Jhonlin Baratama Dan Petinggi Bank Panin
Akun @dp_koesmirah mengatakan, Pemerintah seharusnya saling menguatkan dan berkoordinasi dengan baik untuk merespons dan menyelesaikan masalah.
Kemenkominfo, kata @Mas_Say_Fh, ibarat rumah data dari warga negara. BSSN seperti penjaga pintu dari rumah tersebut. Semua punya peran masing-masing. Dengan kondisi seperti ini, jangan saling menyalahkan. “Khususnya Kemekominfo, tanggung jawab besar,” katanya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya