Dark/Light Mode

Kasus Kematian Akibat Covid-19 Belum Berhenti

Rabu, 14 September 2022 07:40 WIB
Ilustrasi suasana pemakaman jenazah korban Covid-19 di TPU Jambong Tangerang Selatan. (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)
Ilustrasi suasana pemakaman jenazah korban Covid-19 di TPU Jambong Tangerang Selatan. (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)

 Sebelumnya 
Dia juga menyarankan agar dilakukan Whole Genome Sequencing (WGS) bagi yang meninggal akibat Covid. Publik perlu tahu, varian atau subvarian apa saja yang menyebabkan pasien meninggal.

“Apakah dia meninggal karena sub varian BA.4 atau BA. 5, atau jangan-jangan ini yang baru lagi. Atau jangan-jangan Delta is coming back,” cetus Erlina.

Pakar paru dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini pun mengingatkan Pemerintah untuk terus menggencarkan sosialisasi pentingnya vaksinasi Covid.

Baca juga : Covid-19 Bakal Terus Bermutasi

Vaksin Covid sangat dibutuhkan bagi setiap orang, terutama lansia yang memiliki komorbid.

“Makanya, mari kita booster. Kadang orang dalam tubuhnya memiliki penyakit bawaan atau komorbid yang jika terserang Covid-19 bisa membuat korban menjadi berat, sehingga meninggalnya bukan karena Covid, tetapi karena komorbidnya,” ajak Erlina, mengingatkan.

Varian Omicron memiliki banyak turunan atau sub varian. Setiap sub varian memiliki karakteristik yang serupa, yaitu lebih cepat menular dibandingkan dengan varian lain.

Baca juga : Erick Happy, Bio Farma Sukses Kembangkan Vaksin Covid Dalam Negeri

Dijelaskan, Covid-19 ini tidak hanya menyerang paru, juga bisa mengenai organ-organ lain.

“Covid-19 ini juga bisa menimbulkan hipertensi atau kadar gula dalam tubuhnya meningkat,” terangnya.

Dia meminta masyarakat tetap waspada terhadap penularan Covid. Menjalankan protokol kesehatan adalah upaya melindungi diri sendiri, keluarga maupun orang lain. “Karena kasus kematian masih terjadi,” ingatnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.