Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Bikin Geger Satu Negara, Dirapatin Presiden Di Istana
Si Bjorka Lebih Sakti Dari Sambo
Rabu, 14 September 2022 06:40 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Belakangan ini, media sosial diramaikan oleh hacker dengan nama anonim Bjorka. Dia menyerang secara random kepada instansi negara, pejabat-pejabat publik sampai aktivis di media sosial. Mereka yang kena serang, data pribadinya diretas lalu disebarkan via media sosial. Gara-gara ulahnya ini, 1 negera dibikin geger. Kasus Ferdy Sambo dan kenaikan BBM yang lagi viral kalah sakti dengan Bjorka. Bahkan, Presiden Jokowi sampai menggelar rapat di Istana khusus membahas hacker yang mengklaim berasal dari Warsawa, Polandia itu.
Sebenarnya, Bjorka mulai berulah awal September lalu. Saat itu, ia membocorkan data pribadi 1,3 miliar data registrasi SIM card, lalu menjualnya di lapak jual beli data, breached.to. Data SIM card yang dijualnya itu berisi NIK, nomor telepon, nama provider, hingga tanggal registrasi. Beberapa hari kemudian, Bjorka kembali beraksi. Kali ini, membocorkan 105 juta data kependudukan dari KPU.
Meski aksinya itu sudah meresahkan publik, respons pejabat terkait soal ini masih santai saja. Pejabat terkait masih belum ada keseriusan menyelesaikan kebocoran data yang terus berulang ini. Malah sebagian pejabat merespons dengan nada sepele, saling lempar tanggung jawab, dan cuci tangan.
Baca juga : Prabowo Joget Ojo Dibandingke Di Istana Negara
Salah satu pejabat di Kominfo misalnya, yang menanggapi serangan ini dengan minta hacker tidak melakukan serangan siber. Sebagian lagi menyangkal adanya kebocoran data.
Respons pejabat yang menggelikan itu, membuat Bjorka makin menjadi-jadi. Akhir pekan lalu, Bjorka akhirnya membocorkan data surat rahasia untuk Presiden Jokowi pada periode 2019-2021. Salah satunya adalah surat dalam amplop tertutup dari BIN.
Tak sampai di situ, Bjorka kembali melakukan doxing atau peretasan data pribadi sejumlah pejabat seperti Ketua DPR Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, Menkominfo Johnny G Plate, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Mendagri Tito Karnavian, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Teranyar, Bjorka membocorkan data pribadi Menkopolhukam Mahfud MD, dan Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar.
Baca juga : Biden Dan Xi Jinping Mau Kopi Darat Di Bali
Selain pejabat, serangan Bjorka juga menyasar pada seleb medsos seperti Abu Janda dan Denny Siregar. Dua pendukung Jokowi di Pilpres 2019 ini ikut kena doxing dengan disebarkan data pribadinya lewat media sosial. Tak hanya menyebarkan data pribadi, Bjorka juga menyindir terhadap sejumlah pejabat di akun Twitter miliknya.
Ulah Bjorka yang kian meresahkan itu akhirnya mendapat perhatian penuh dari Presiden Jokowi. Senin pagi (12/9), Jokowi menggelar rapat terbatas untuk merespons serangan itu. Setelah rapat, Jokowi memutuskan membentuk tim khusus. Tim ini terdiri atas Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN), Kominfo, Polri, dan BIN. Tim ini sebagai respons darurat untuk menjaga dan tata kelola data untuk memulihkan kepercayaan publik.
Menkopolhukam Mahfud MD yang menilai serangan yang dilakukan Bjorka itu masih belum seberapa. Soalnya belum ada rahasia negara yang bocor. Menurut dia, kebocoran itu heboh karena dramatisasi saja. Meski begitu, Mahfud mengatakan serangan ini membuat pemerintah hati-hati dan waspada.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya