Dark/Light Mode

Hitungan Sementara

Anak Diktator Marcos Bakal Jadi Presiden Filipina Ke-17, Unggul Jauh Dari Robredo

Senin, 9 Mei 2022 23:20 WIB
Bongbong Marcos atau Ferdinand Marcos Jr (Foto: AFP via The Straits Times)
Bongbong Marcos atau Ferdinand Marcos Jr (Foto: AFP via The Straits Times)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bongbong Marcos alias Ferdinand Marcos Jr. (64) bersiap ditetapkan untuk menjadi presiden ke-17 Filipina, setelah 30 tahun menanti.

Seperti dilansir The Straits Times, hingga Senin (9/5) pukul 11 malam, beberapa jam sebelum pemungutan suara ditutup, putra mendiang diktator Ferdinand Marcos itu telah meraup hampir 22 juta suara dalam hitungan sementara.

Saingan terdekatnya, Wakil Presiden petahana Leni Robredo (57), tertinggal lebih dari 11 juta suara. Dengan 36 juta suara dari total sekitar 67 juta suara.

Analis data meyakini, Marcos Jr mendulang sekitar 27 hingga 32 juta suara.

Baca juga : Aliansi Santri: Beliau Teladani Semangat Jihad Santri Lawan Korupsi

"Robredo paling pol cuma bisa dapat 15 juta suara," kata  analis tersebut.

Sementara pendamping Cawapres Marcos Jr: Sara Duterte-Carpio yang merupakan putri Presiden Rodrigo Duterte, mendulang keunggulan 14 juta suara atas senator peringkat kedua Kiko Pangilinan, yang merupakan Cawapres Robredo.

Pemilih Antusias

Sejalan dengan jajak pendapat yang memperkirakan kemenangan telak untuk Marcos Jr dan Duterte-Carpio,  jutaan pemilih memadati daerah pemilihan mereka. Bahkan, sebelum pemungutan suara dimulai pada pukul 6 pagi.

Baca juga : Eks Bupati Pangandaran Dicecar Soal Pengumpulan Uang Dari Kontraktor

Mereka mengantre di bawah terik matahari pagi, selama berjam-jam. Hanya untuk memastikan suara mereka dihitung, dalam Pilpres terpenting Filipina 30 tahun terakhir.

Pendukung Robredo percaya, rentang kemenangan tidak akan lebar. Mengingat jumlah pemilih yang sangat besar dalam demonstrasi politik, semangat tinggi sukarelawan muda, dan kekurangan dalam survei.

"Tapi, celah besar itu bisa ditutup", kata Peter Mumford, Analis Utama untuk Asia Selatan dan Tenggara, Konsultan Risiko Politik Eurasia Group.

Jumlah pemilih yang besar pada Senin (9/5) pagi, mencerminkan betapa sengitnya pertarungan kontes politik tahun ini.

Baca juga : Pilpres Filipina Kian Dekat, Bongbong Makin Moncer

Hal itu terjadi karena dua kandidat teratas, Marcos Jr dan Robredo mewakili hal yang kontras. Sementara Marcos Jr menyebut dirinya sebagai "kandidat kontinuitas", orang yang akan mengejar kebijakan Duterte. Termasuk, perang narkoba berdarah dan pemulihan hubungan dengan China.

Bagi para kritikus, Marcos Jr menandai kembalinya kekuasaan keluarga politik, yang catatan pengadilan dan catatan sejarah bertanggung jawab atas pembunuhan massal. Serta kleptokrasi yang dilembagakan dalam 20 tahun pemerintahan ayahnya, yang berakhir pada 1986.

Kala itu, pemberontakan sipil yang didukung militer memaksa Marcos melarikan diri dari Filipina.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.