Dark/Light Mode

Utang Turun, Ekspor Naik, Perdagangan Surplus

Ekonomi Baik, Itu Angka-angkanya...

Jumat, 16 September 2022 06:50 WIB
Ilustrasi neraca perdagangan. (Foto: Istimewa).
Ilustrasi neraca perdagangan. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Di atas kertas, perekonomian Indonesia baik-baik saja. Datanya ada, dan memuaskan. Mulai dari utang luar negeri yang turun, kinerja ekspor kinclong, sampai surplus neraca perdagangan yang kembali memecahkan rekor.

Catatan Bank Indonesia (BI), utang luar negeri Indonesia pada Juli 2022 turun menjadi 400,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp 5,965 triliun. Sebelumnya, utang luar negeri kita menyentuh 403,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 6,013 triliun. Penurunan ini karena berkurangnya utang luar negeri sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) maupun sektor swasta.

Baca juga : Kunjungi Turki, B20 Indonesia Perkuat Kerja Sama Ekonomi Kedua Negara

Secara tahunan, posisi utang luar negeri Juli 2022 mengalami kontraksi 4,1 persen (yoy). Penurunan ini lebih dalam dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya 3,2 persen (yoy), yakni dari 187,3 miliar dolar AS menjadi 185,6 miliar dolar AS. Penurunan ini akibat pergeseran penempatan dana oleh investor nonresiden di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global.

Utang luar negeri swasta juga melanjutkan tren penurunan. Posisi utang luar negeri swasta pada Juli 2022 tercatat 206,3 miliar dolar AS, turun dari sebelumnya 207,7 miliar dolar AS. Secara tahunan, utang luar negeri swasta terkontraksi 1,2 persen (yoy), lebih dalam dari kontraksi pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,7 persen (yoy).

Baca juga : Mentan Dongkrak Ekspor Lewat Pengembangan Benih Kopi Unggul

Di bidang perdagangan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Agustus 2022, kinerja ekspor naik 9,17 persen dari bulan sebelumnya. Semula 25,56 miliar dolar AS menjadi 27,91 miliar dolar AS. Sementara, jika dibanding Agustus 2021 ekspor Agustus 2022, naik 30,15 persen.

Dari angka tersebut, ekspor nonmigas meningkat 8,24 persen. Semula 24,19 miliar dolar AS menjadi 26,18 miliar dolar AS. Sementara, ekspor migas naik 25,59 persen, dari 1,36 miliar dolar AS menjadi 1,71 miliar dolar AS.

Baca juga : Masuki Tahun Politik, Pemerintah Kudu Jaga Stabilitas Ekonomi

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto menjelaskan, peningkatan terbesar ekspor nonmigas terjadi pada lemak dan minyak hewan nabati sebanyak 904,7 juta dolar AS yang meningkat 25,40 persen. Sedangkan peningkatan ekspor migas terjadi semua jenis yaitu minyak mentah 26,56 persen menjadi 133,9 juta dolar AS, ekspor hasil minyak naik 17,07 persen menjadi 462,6 juta dolar AS, dan gas naik 29,35 persen menjadi 1,12 miliar dolar AS.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.