Dark/Light Mode

JK Soal Anies Sering Dikritik

Makin Dipukul, Makin Mantul

Sabtu, 24 September 2022 06:50 WIB
Anies Baswedan dengan Jusuf Kalla. (Foto: Istimewa).
Anies Baswedan dengan Jusuf Kalla. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Anies memang kerap menjadi bahan perbincangan di media sosial. Namanya sering menjadi trending topic di Twitter. Para musuh Anies, seperti dari kader-kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), seakan tidak henti-hentinya menyerang Anies. Mulai soal banjir, macet, Formula E, pembangunan JIS, sampai hal-hal yang berkaitan dengan tudingan politik identitas. Sebagian memelesetkan jabatan gubernur menjadi "gabener".

Namun, setiap ada serangan, pendukung Anies di Twitter juga bermunculan membela. Mereka nangkis segala serangan dan menampilkan beragam prestasi Anies. Mereka mengubah kata gubernur menjadi "goodbener".

Baca juga : Anies-AHY Semoga Segera Dipersatukan Di ``Pelaminan``

Muhammad Taufik, salah satu pendukung Anies, setuju dengan pandangan JK. Mantan Ketua DPD Partai Gerindra DKI ini yakin, elektabilitas Anies akan tetap melonjak meski terus-terusan dihujani kritik oleh lawan-lawan politiknya.

"Warga sangat merasakan kepemimpinan Anies. Tingginya elektabilitas Anies murni kerja kerasnya. Ditambah lagi yang terjadi sekarang, Anies semakin dipukul, semakin mentereng," ucap mantan Wakil Ketua DPRD DKI ini, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Menara Syariah Dan Sedayu Watertown District Diyakini Tarik Pelaku Usaha

Mengapa demikian? Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menyebut, psikologis masyarakat Indonesia cenderung memihak kepada sosok yang teraniaya atau direndahkan.

Dia lalu mencontohkan konflik PKB di masa kepemimpinan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Konflik yang menyeret Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) itu akhirnya melambungkan nama keduanya.

Baca juga : Awas LSM Asing Di Balik Gerakan Pendukung Kemerdekaan Papua

"Biasanya disebut manajemen konflik. Hal-hal yang kontra bisa melambungkan nama seseorang. Di kita itu kan memang kebalikan, yang viral jadi terkenal. Jadi, yang dikatakan JK ada benarnya," ucap Ujang. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.