Dark/Light Mode

Pesan Kepala BPIP Ke Mahasiswa Pasca Sarjana UIN Bandung: Perkuat Ideologi Pancasila

Selasa, 27 September 2022 09:58 WIB
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi. (Foto: Ist)
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menekankan pentingnya memperkuat ideologi Pancasila di tengah paham ideologi lain yang berupaya memengaruhi bangsa Indonesia.

Pesan tersebut disampaikan Yudian saat menjadi pembicara kunci dalam Kuliah Umum Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati di Bandung, Jumat (24/09).

Dalam kuliah umum yang bertajuk “Implementasi Nilai-Nilai Pancasila melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi” tersebut,  Yudian mengungkapkan, pentingnya bangsa Indonesia bersyukur atas karunia yang Allah berikan. 

“Kita adalah bangsa yang paling diridhoi, dicintai, dikasihi oleh Allah SWT. Tinggal lakukan dua hal. Bersyukur dengan memperkuat ideologi (Pancasila) dan kuasai teknologi," kata Yudian.

Baca juga : BPIP Minta Masyarakat Simalungun Terapkan Nilai Pancasila Di Kehidupan Sehari-hari

Yudian juga menjabarkan tugas manusia sebagai khalifah yang memimpin bumi pertiwi. 

“Nusantara ini tanah paling subur di muka bumi. Punya NKRI. Di Jawa bagian barat, nama-namanya banyak yang diambil dari air. Ada Cibiru, Cibeureum, Cimahi, Ciliwung, Cibulan, dan masih banyak lagi. Ini tanah paling subur yang ditunjuk oleh Tuhan,"tutur Yudian.

Kepada ratusan mahasiswa pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Yudian menegaskan, para founding fathers, Bung Karno dan Bung Hatta telah berhasil meneladani revolusi Rasulullah.

“Proklamsi kita, proklamasi terhebat di muka bumi sepanjang sejarah. Terjadi di tengah Perang Dunia II dan (kita) tidak punya teknologi militer," jelas Yudian.

Baca juga : Kepala BPIP Minta Masyarakat Sidikalang Antisipasi Ideologi Selain Pancasila

Di samping itu, Yudian mengajak memori audien ke masa sebelum proklamasi. Pada saat itu, Nusantara masih berbentuk kerjaan-kerajaan/kesultanan. Namun dengan proklamasi, terbentuklah NKRI.

“Waktunya 59 detik (proklamasi). Hasilnya mempersatukan kembali 42 negara (kerajaan/kesultanan) menjadi Republik Indonesia. Tidak pernah terjadi, para sultan menyerahkan kekuasaannya demi konstitusional," jelas Yudian. 

Pada akhir ceramah, Yudian berpesan agar senantiasa menjaga agar keutuhan bangsa Indonesia tetap terjaga dengan memperkuat pemahaman terhadap ideologi Pancasila dan mengaktualisasikannya dengan melahirkan kreatifitas dan prestasi yang membanggakan.

“Perkuatlah ideologi negara dan kuasai skill tambahan. Dari situ lah akan menjadi ahli dan khalifah di Republik ini. Kita terlahir sebagai problem solver," tutup Yudian

Baca juga : Pesan BPIP Ke Mahasiswa: Waspadai Pengaruh Ideologi Transnasional

Penjelasan Yudian tersebut membuka cara pandang lain terhadap para mahasiswa yang hadir. Salah satu peserta, Andrian mengaku, dirinya tercerahkan setelah menyimak ceramah Kepala BPIP dan tumbuh kembali semangat kebangsaannya.

“Ayat-ayat Al-Quran yang beliau bedah sangat kontekstual dengan masalah bangsa saat ini," ungkap Andrian.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.