Dark/Light Mode

BPIP Ajak Kaltim Bumikan Pancasila Di Benua Etam

Selasa, 4 Oktober 2022 22:34 WIB
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo. (Foto: Dok. BPIP)
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo. (Foto: Dok. BPIP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bekerja sama dengan Pemprov Kalimantan Timur (Kaltim) mengadakan rangkaian acara Penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila Jejaring Panca Mandala dengan tema "Sinergitas Membumikan Pancasila di Benua Etam", di Kota Samarinda, Kaltim, Selasa (4/10). Acara ini dihadiri berbagai unsur, mulai dari pemerintah, media, pengusaha, akademisi, sampai organisasi masyarakat yang ada di Kaltim, dengan jumlah peserta mencapai 50 orang.

Wakil Ketua Dewan Pengarah BPIP Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno dan Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Prakoso hadir secara daring di acara ini. Sedangkan Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo hadir langsung di acara. Para pejabat tinggi pratama di lingkungan BPIP juga turut hadir dan menjadi narasumber dalam rangkaian acara ini. Selain pejabat di lingkungan BPIP, hadir pula Kepala Badan Kesbangpol Kaltim Sufian Agus, Ketua Dewan Adat Dayak PPU Helena, dan Direktur Eksekutif UI-CSGAR Rusfi Yunairi.

Dalam paparannya, Try Sutrisno menyampaikan, Pancasila harus dibicarakan secara utuh agar dapat diuraikan dari segi konsep prinsip maupun nilai. "Akhirnya Pancasila dapat kita kembangkan, sebagai fungsi yang pertama adalah sebagai dasar negara. Pancasila sebagai penuntut ke arah yang benar menuju cita-cita kemerdekaan, dan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, sehingga kita tidak terombang ambing sebagai bangsa," ujarnya, seperti keterangan yang diterima RM.id, Selasa (4/10).

Try Sutrisno menegaskan, Pancasila adalah kunci dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Pancasila merefleksikan kebersamaan dan gotong royong, sehingga kehidupan Pancasila perlu diaplikasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita perlu ada persamaan persepsi dalam memaknai perbedaan yang dapat menjadi kekuatan sosial masyarakat Indonesia," katanya.

Baca juga : Icuk Sugiarto, Legenda Bulutangkis Yang Aktif Di Banyak Cabor

Wakil Presiden ke-6 RI itu menekankan peran Jaringan Panca Mandala (JPM) dalam pembumian nilai-nilai Pancasila. Kata dia, JPM merupakan mitra BPIP untuk internalisasi nilai Pancasila.

“Peran dan fungsinya sangat dipercaya untuk pembumian nilai-nilai Pancasila sangat luas. Diharapkan JPM dapat menjadi solid dan menyebarkan jaringannya hingga ke seluruh nusantara," imbuhnya.

Pembukaan acara dilakukan Deputi Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Prakoso. Dalam pidatonya dia menyampaikan, JPM merupakan forum collaborative governance yang diinisiasi komponen masyarakat, secara sukarela, untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Dia meyakini, JPM yang dibentuk di Kalimantan Timur akan menjadi JPM yang hebat. "Masyarakat Kaltim dikenal sebagai masyarakat yang terbuka, egaliter, dan mampu menerima perbedaan. Inilah juga salah satu alasan IKN (Ibu Kota Negara) dibangun di provinsi ini. Ini juga mencerminkan nilai pembumian Pancasila," tuturnya.

Baca juga : Bamsoet Ajak Bumikan Pancasila Dalam Semua Dimensi Kehidupan

Kepala Kesbangpol Kalimantan Timur Sufian Agus menyampaikan rasa bahagia karena daerahnya menjadi salah satu provinsi dibentuknya JPM. "Kegiatan ini sangat penting untuk memupuk wawasan kebangsaan dan cinta Tanah Air, serta pembumian ideologi Pancasila di Kalimantan Timur. Saya harap, Pancasila menjadi ideologi bangsa di tengah perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi serta paham dari negara lain," ujarnya.

Sementara, Benny Susetyo menyampaikan paparannya mengenai Literasi Digital Pancasila melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Kata dia, internet telah membuat globalisasi melanda seluruh dunia. Paham-paham mudah masuk. Jika tidak ada filter, akan mudah merasuki masyarakat Indonesia.

"Internet membuat sebuah jaringan, maka pengguna internet harus paham fungsi internet, yaitu memperluas jaringan dan mempermudah hidup menjadi manusia global. Gunakan internet untuk akses informasi, bukan penyebaran hoaks," kata salah satu pendiri Setara Institute tersebut.

Pakar komunikasi politik ini juga mengingatkan dampak negatif dari internet. Jika tidak hati-hati, sarana untuk merajut kebersamaan bisa menjadi tempat menimbulkan sentimen SARA.

Baca juga : Kapolri Serukan Pentingnya Persatuan Dan Kesatuan

Benny melanjutkan, dalam melakukan gerakan jejaring pembumian Pancasila, harus dapat merebut ruang publik. “Lewat media sosial, tampilkan nilai Pancasila," ujarnya.

"Pancasila harus menjadi moralitas kita. Nilai Pancasila harus dicerminkan dalam konten media, membawa nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Keadilan, Kerakyatan, dan Persatuan," tambahnya.

Benny lalu menutup paparannya dengan sebuah seruan. "Kita harus menguasai teknologi. Bapak dan Ibu tidak bisa menghindar lagi. Kalau tidak menguasai, maka kita akan kalah dari kemajuan teknologi. Gunakan teknologi tepat guna," tutupnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.