Dark/Light Mode

Siapa Menteri NasDem Yang Takut Di-reshuffle

Minggu, 16 Oktober 2022 07:30 WIB
Politisi NasDem Zulfan Lindan. (Foto: DPP Partai NasDem).
Politisi NasDem Zulfan Lindan. (Foto: DPP Partai NasDem).

 Sebelumnya 
Selain itu, mantan legislator itu juga meragukan apakah memang benar Jokowi marah karena pernyataannya. Menurutnya, belum tentu juga Jokowi marah. Sebab, tekan dia, tidak ada yang bisa mengkroscek.

“Siapa juga mau ngecek ke Jokowi, iya kan? Nggak ada yang ngecek karena dia menteri. Nah jadi, apa tujuannya? Ini ingin mempermalukan saya,“ pekik politisi berusia 66 tahun itu.

Merespons ucapan Zulfan, Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali buka suara. Ali memastikan surat penonaktifan itu bukan bohong, melainkan penegasan terkait pengunduran diri Zulfan. Surat itu terpaksa dikeluarkan lantaran berbagai pernyataan Zulfan dikait-kaitkan dengan sikap partai besutan Surya Paloh itu.

Baca juga : NasDem Dapat Berkahnya

“Substansinya itu, selama ini semua pernyataan Pak Zulfan terlalu dihubunghubungkan seakan-akan itu adalah DPP, jadi substantifnya di situ,” tambah anggota Komisi III DPR itu.

Terlepas itu semua, Ali menyayangkan banyak pihak yang menganggap persoalan penonaktifan Zulfan sebagai drama. Dia bilang, surat itu untuk meluruskan agar ke depannya NasDem tidak dipojokkan akibat pernyataan kader yang bukan pengurus.

Johnny Pasrah

Baca juga : Anies Jadi Capres NasDem, Kang Emil Ikut Happy

Lalu apa kata Sekjen NasDem Johnny G Plate soal isu reshuffle? Plate pasrah kalau di-reshuffle dari kursi orang nomor satu di Kementerian Komunikasi dan Informatika itu. “Itu kewenangan konstitusional presiden. Jangan campuri urusannya presiden. Serahkan saja kepada presiden,” jawab Plate.

Namun, dia mengingatkan publik bahwa hubungan Paloh dan Jokowi sangat erat. Bahkan selalu berjalan baik. “Bang Surya sudah menyampaikan bahwa NasDem akan mengawal kontinuitas pembangunan yang sudah dilaksanakan oleh Presiden Jokowi,” imbuhnya.

Terpisah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menganggap, wajar jika NasDem mendapat ujian berat pasca-mendeklarasikan Anies capres. “Mungkin bukan cuma terancam kursi menterinya,” tukas pengamat politik dari Universitas Al Azhar itu kepada Rakyat Merdeka, kemarin. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.