Dark/Light Mode

Mau Tes Urin Mahasiswa

Polisi Ditantang Tes Duluan

Jumat, 21 Oktober 2022 06:30 WIB
ILUSTRASI Tes Urine. (Foto: Istimewa).
ILUSTRASI Tes Urine. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Polda Metro Jaya berencana melakukan tes urin secara rutin kepada mahasiswa. Yang kena kasus narkoba jenderal Polisi, malah mahasiswa yang mau dites urin.

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Mukti Juharsa mengatakan, pihaknya akan membangun komunikasi dengan universitas untuk memuluskan program tes urin kepada mahasiswa. Rencananya, program ini akan dilakukan secara rutin.

“Kita akan joint dengan beberapa univer­sitas untuk tes urin bersama,” katanya.

Mukti mengatakan, program tersebut diharapkan bisa menjadikan kampus se­bagai barikade untuk menekan peredaran narkoba dan penjaga moral masyarakat. Khususnya bagi kalangan mahasiswa.

“Tujuan utamanya tentu adalah menekan angka pengguna narkotika di Indonesia dan khususnya Jakarta. Semoga program ini bisa sukses dan lancar,” ujarnya.

Baca juga : Yandri Ajak Mahasiswa Berani Jadi Anggota DPR

Mukti menargetkan program tersebut akan dilaksanakan mulai November men­datang, dengan target menggandeng kam­pus sebanyak mungkin. Tes urin dilakukan sebanyak satu kali tes per bulan.

“Sudah masuk program, insya Allah bulan depan,” ujarnya.

Adapun latar belakang program terse­but adalah kenaikan jumlah pengguna narkotika di Indonesia. Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat kenaikan peng­guna narkotika dari 1,8 persen pada 2019 menjadi 1,95 persen pada 2021.

Risiko perempuan terpapar narkotika juga meningkat dari 0,20 persen pada 2019 menjadi 1,21 persen pada 2021. Data tersebut juga menyebutkan seban­yak 88,4 persen penyalahgunaan disebab­kan oleh pengaruh teman.

Sementara untuk tiga alasan utama penyalahgunaan narkoba adalah per­tama karena ajakan atau bujukan teman. Kedua ingin mencoba dan ketiga untuk bersenang-senang.

Baca juga : Mabes Polri Panggil 5 Personel Polda Sumbar

“Hal ini yang kita khawatirkan, bahwa kenaikan pengguna sudah cukup itu meningkat di wilayah Indonesia,” kata Mukti.

Sebelumnya, Kepala BNN Komjen Pol Heru Winarko menyarankan kepada per­guruan tinggi melakukan tes urin terhadap mahasiswanya. Sebab, kata dia mahasiswa tersebut ke depan sebagai calon-calon pemimpin bangsa dan negara.

“Hal itu sangat penting dilakukan,” kata dia.

Sebagai seorang pemimpin, menurut Heru, harus bisa memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dan tidak men­galami masalah ketergantungan narkoba. Perguruan Tinggi, kata dia, dapat meng­gunakan tim kesehatan masing-masing untuk melakukan tes narkoba ini.

“Bagaimana seorang pemimpin dapat sukses dalam menjalankan tugasnya, ka­lau dia penggunaan narkoba. Mahasiswa harus diselamatkan dari ketergantungan narkoba,” tegas Heru.

Baca juga : Dua Terdakwa Korupsi e-KTP Dituntut 5 Tahun Penjara

Netizen menyarankan kepada kepoli­sian untuk memberi contoh lebih dahulu. Yaitu, melakukan tes rutin seluruh ang­gota Polri, dan memastikan anggotanya tidak menjadi pengedar, beking dan pengendali narkoba.

Akun @erasmus70 mengatakan, maha­siswa berhak menolak jika dipaksa untuk melakukan tes urin. Kata dia, berdasarkan Undang-Undang Narkotika, mahasiswa boleh menolak program Polda Metro Jaya tersebut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.