Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Polda Metro Jaya berencana melakukan tes urin secara rutin kepada mahasiswa. Yang kena kasus narkoba jenderal Polisi, malah mahasiswa yang mau dites urin.
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Mukti Juharsa mengatakan, pihaknya akan membangun komunikasi dengan universitas untuk memuluskan program tes urin kepada mahasiswa. Rencananya, program ini akan dilakukan secara rutin.
“Kita akan joint dengan beberapa universitas untuk tes urin bersama,” katanya.
Mukti mengatakan, program tersebut diharapkan bisa menjadikan kampus sebagai barikade untuk menekan peredaran narkoba dan penjaga moral masyarakat. Khususnya bagi kalangan mahasiswa.
“Tujuan utamanya tentu adalah menekan angka pengguna narkotika di Indonesia dan khususnya Jakarta. Semoga program ini bisa sukses dan lancar,” ujarnya.
Baca juga : Yandri Ajak Mahasiswa Berani Jadi Anggota DPR
Mukti menargetkan program tersebut akan dilaksanakan mulai November mendatang, dengan target menggandeng kampus sebanyak mungkin. Tes urin dilakukan sebanyak satu kali tes per bulan.
“Sudah masuk program, insya Allah bulan depan,” ujarnya.
Adapun latar belakang program tersebut adalah kenaikan jumlah pengguna narkotika di Indonesia. Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat kenaikan pengguna narkotika dari 1,8 persen pada 2019 menjadi 1,95 persen pada 2021.
Risiko perempuan terpapar narkotika juga meningkat dari 0,20 persen pada 2019 menjadi 1,21 persen pada 2021. Data tersebut juga menyebutkan sebanyak 88,4 persen penyalahgunaan disebabkan oleh pengaruh teman.
Sementara untuk tiga alasan utama penyalahgunaan narkoba adalah pertama karena ajakan atau bujukan teman. Kedua ingin mencoba dan ketiga untuk bersenang-senang.
Baca juga : Mabes Polri Panggil 5 Personel Polda Sumbar
“Hal ini yang kita khawatirkan, bahwa kenaikan pengguna sudah cukup itu meningkat di wilayah Indonesia,” kata Mukti.
Sebelumnya, Kepala BNN Komjen Pol Heru Winarko menyarankan kepada perguruan tinggi melakukan tes urin terhadap mahasiswanya. Sebab, kata dia mahasiswa tersebut ke depan sebagai calon-calon pemimpin bangsa dan negara.
“Hal itu sangat penting dilakukan,” kata dia.
Sebagai seorang pemimpin, menurut Heru, harus bisa memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dan tidak mengalami masalah ketergantungan narkoba. Perguruan Tinggi, kata dia, dapat menggunakan tim kesehatan masing-masing untuk melakukan tes narkoba ini.
“Bagaimana seorang pemimpin dapat sukses dalam menjalankan tugasnya, kalau dia penggunaan narkoba. Mahasiswa harus diselamatkan dari ketergantungan narkoba,” tegas Heru.
Baca juga : Dua Terdakwa Korupsi e-KTP Dituntut 5 Tahun Penjara
Netizen menyarankan kepada kepolisian untuk memberi contoh lebih dahulu. Yaitu, melakukan tes rutin seluruh anggota Polri, dan memastikan anggotanya tidak menjadi pengedar, beking dan pengendali narkoba.
Akun @erasmus70 mengatakan, mahasiswa berhak menolak jika dipaksa untuk melakukan tes urin. Kata dia, berdasarkan Undang-Undang Narkotika, mahasiswa boleh menolak program Polda Metro Jaya tersebut.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya