Dark/Light Mode

Mau Tes Urin Mahasiswa

Polisi Ditantang Tes Duluan

Jumat, 21 Oktober 2022 06:30 WIB
ILUSTRASI Tes Urine. (Foto: Istimewa).
ILUSTRASI Tes Urine. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
“Tes urin hanya dalam konteks peny­idikan. Selain itu, tolak,” katanya.

Menurut @FredsVino, seharusnya tes urin dilakukan untuk masyarakat yang melakukan pengurusan berkas-berkas yang berkaitan dengan Polri. Bukan, tes urin bagi Mahasiswa.

“Pihak kampus aja nggak melakukan hal itu. Kalau mahasiswanya nggak mau dites urin mau dikasih sanksi apa coba,” ujarnya.

Akun @ZAEffendy meminta kepolisian menjadi contoh yang baik dengan me­meriksa seluruh anggotanya terlebih da­hulu guna memastikan semuanya negatif narkoba. Yaitu, dengan melakukan tes urin setiap Senin, dimulai dari jajaran Polres dan Polsek.

Baca juga : Yandri Ajak Mahasiswa Berani Jadi Anggota DPR

“Bagus untuk contoh bersih narko­ba kepada para mahasiswa,” kata @ZAEffendy. “Anggotamu dulu Pak yang diurus,” timpal @tengil_99.

“Ini kok terbalik ya, Polri yang se­harusnya tes urin dua minggu sekali,” sambung @fff359617141. “Yang kena kasus narkoba polisi, yang dites rutin mahasiswa,” tambah @Androngehe.

Sebelumnya, Irjen Teddy Minahasa ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan peredaran Narkotika. Penetapan tersangka terhadap Teddy berdasarkan hasil gelar perkara yang telah dilakukan. Selain Teddy, enam anggota polisi lainnya juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

“Irjen Pol TM selaku Kapolda Sumbar sebagai pengendali barang bukti 5 kg sabu dari Sumbar, di mana sudah men­jadi 3,3 kg yang kita amankan dan 1,7 kg sabu yang sudah dijual oleh saudara DG yang telah kita tahan dan diedarkan di Kampung Bahari,” ujar Dirresnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Mukti Juharsa, Jumat, 14 Oktober 2022.

Baca juga : Mabes Polri Panggil 5 Personel Polda Sumbar

Akun @gadulumager mengatakan, tes urin bagi anggota kepolisian sangat pent­ing guna mengembalikan kepercayaan masyarakat. Kata dia, sebelum tes urin ke mahasiswa, lebih baik ke semua jajaran polisinya dulu yang diperiksa.

“Kami jelas nggak percaya, sekelas Kapolda saja jual sabu, apalagi yang di bawahnya,” ujarnya.

Akun @izacmeowton menyindir program Polda Metro Jaya ini. Kata dia, ngurusin orang lain lebih menyenangkan dibanding ngurusin instansi sendiri.

“Cakep nih, kalau semua yang digaji dari duit rakyat dilakukan tes penggunaan narkoba,” ungkap @GeenGeluk.

Baca juga : Dua Terdakwa Korupsi e-KTP Dituntut 5 Tahun Penjara

Akun @nadhymura mendesak kepoli­sian fokus menangkap bandar narkoba dibandingkan sibuk melakukan tes urin untuk mahasiswa. Kata dia, bandar narko­ba yang dihancurkan, bukan mahasiswa yang dites urin.

“Kalau tidak ada narkoba tidak lagi pakai segala tes urin,” katanya.

Saran serupa dilontarkan @IsoWira. Kata dia, kepolisian lebih baik menyibuk­kan diri sendiri saja dengan menangkap penjual narkoba.

“Sebenarnya sudah ditangkap ban­darnya, sudah disita juga barang buktinya cuma yang itu dijual lagi,” sambung @fromDeadStars. “Masih dibutuhkan setorannya kali,” tambah @Fbx_ar. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.