Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Prof. Tjandra Soroti 5 Kejadian Gagal Ginjal Akut Di India, Terkait Dietilen Glikol

Minggu, 23 Oktober 2022 15:34 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama dan istri, saat mengunjungi Kashmir, India di musim tulip. (Foto: Dok. Pribadi)
Prof. Tjandra Yoga Aditama dan istri, saat mengunjungi Kashmir, India di musim tulip. (Foto: Dok. Pribadi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama menyoroti lima kejadian penyakit gagal ginjal akut di India, terkait sirup obat yang terkontaminasi atau tercemar dietilen glikol (DEG).

Peristiwa yang terjadi antara tahun 1972 sampai 2019-2020 itu, menyebabkan lebih dari 80 kematian.

Antara April dan Juni 1998, misalnya. Dalam periode tersebut, sedikitnya ada 36 anak berumur antara 2 bulan dan 6 tahun meninggal akibat gagal ginjal akut di rumah sakit di daerah Delhi (New Delhi dan Old Delhi), akibat minum obat yang tercemar dietilen glikol.

Otoritas Kesehatan di Negara Bagian Haryana yang berbatasan langsung dengan Delhi, kira-kira seperti Jawa Barat atau Banten yang berbatasan dengan DKI Jakarta  menjelaskan, setidaknya ada 26 anak di daerah Gurugram, yang meninggal akibat mengkonsumsi obat batuk sirup yang diproduksi perusahaan di daerah itu.

Baca juga : Dinkes DKI Dorong Orangtua Lakukan Deteksi Dini

Obat batuk itu juga mengandung DEG.

Kemudian, pada 1986, ada lagi 14 kematian di JJ Hospital, Mumbai, kawasan Pusat Industri Film Bollywood. 

Kematian itu juga ditengarai akibat pencemaran DEG dan etilen glikol (EG) ini.

"Bahan DEG juga kemudian ditemukan pada sirup obat batuk yang berhubungan dengan kematian 14 bayi (data lain menyebutnya 17) di daerah Ramnagar, Bishnah, Udhampur di Jammu Kashmir di bagian utara India, antara Desember 2019 dan Januari 2020," jelas Prof. Tjandra yang pernah lima tahun berkantor di India, Minggu (23/10).

Baca juga : Erick Perintahkan BUMN Dan RS Cek Obat-obatan

Sirup tersebut diproduksi oleh perusahaan di Negara Bagian Himachal Pradesh.

"Kita tahu, daerah Kashmir selalu jadi berita, berkaitan dengan India, China, dan juga Pakistan yang masing-masing negara punya argumentasinya sendiri-sendiri. Kashmir adalah kawasan dengan pemandangan indah. Seperti di foto ini waktu saya dan keluarga ke sana, dengan paparan kebun tulip yang menawan," papar Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/Guru Besar FKUI ini.

Selain itu, DEG atau EG juga disebut memiliki hubungan dengan kematian 15 anak pada tahun 1972 di Madras (sekarang namanya Kota Chennai) dan 11 anak di Bihar, negara bagian di timur India yang berbatasan dengan Nepal.

Mengenai kejadian di Gambia, yang disebut WHO terkait obat produksi India, media lokal mengabarkan, bahwa otoritas setempat meminta Organisasi Kesehatan Dunia untuk memberi informasi lebih lengkap. Soal ada tidaknya hubungan kausal obat yang mereka produksi, dengan kejadian gagal ginjal akut di Gambia.

Baca juga : Ditemukan Senyawa Kimia Pada 7 Pasien Gagal Ginjal Akut Di RSCM

Namun, data klinik yang disampaikan WHO, masih belum cukup untuk memastikan penyebab penyakit tersebut. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.